Rusia Tegaskan Negaranya Tidak Mungkin Jadi ‘Kekhalifahan’ ISIS

Moskow – Rusia menegaskan pihaknya akan melakukan berbagai cara untuk menghadang laju ISIS yang berniat mendirikan Negara Islam di banyak tempat. Dikatakan langsung oleh presiden Rusia, Vladimir Putin, mereka gencar melakukan serangan ke ISIS di Irak dan Suriah untuk memastikan kelompok teroris internasional itu tidak menanggu keamanan nasional Rusia.

Putin juga mengatakan bahwa Rusia melakukan kerja lebih banyak dalam menghancurkan ISIS dibanding AS dan Negara-negara koalisi. “Pada satu titik, jet-jet Rusia rata-rata melakukan 70-120 serangan per hari, sementara seluruh koalisi internasional yang dipimpin oleh AS melakukan dua, tiga, lima serangan per hari,” ujarnya seperti dikutip dari Rusia Today, Jumat (16/06/17).

Rusia berulang kali menegaskan bahwa keterlibatan mereka dalam memerangi ISIS di Irak dan Suriah adalah untuk memastikan para milisi ISIS tidak kembali atau datang ke Rusia dan menggunakan pengalaman serta kemampuannya untuk menghancurkan Rusia dengan ide pendirian Negara Islam.

”Ribuan militan dari bekas Uni Soviet dan dari Rusia sekarang berperang di sana (di Suriah), dan mereka dapat kembali kepada negara kami, dan kami tidak dapat membiarkannya. Semua ini membawa kita kepada tindakan yang Anda ketahui tentang (kampanye anti-teroris di Suriah),” jelas Putin.

Pihak Rusia sendiri menyebut ada sekitar 30.000 orang dari total 80.000 teroris yang beroperasi bersama ISIS adalah teroris asing yang berasal dari banyak Negara, termasuk Rusia. Pada April lalu, dewan keamanan Rusia menyatakan ada sekitar 2.700 warga Rusia dan republik-republik Kaukasus yang didominasi Muslim telah berangkat ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan ISIS.