Jakarta – Duta besar Rusia untuk Indonesia, Mikhael Y Galuzin, menegaskan bahwa jatuhnya pesawat Tupolev di atas laut Hitam yang menewaskan 92 orang tidak ada kaitannya dengan serangan teror. Hal itu disampaikannya pada Selasa (27/12/16).
“Saat ini kami memiliki isu mengenai penyebab tragedi tersebut. Berdasarkan Kementerian Pertahanan kami, mungkin ada masalah teknis, yang mungkin tidak terdeteksi. Kami tidak mempertimbangkan adanya kemungkinan serangan teror,” ungkapnya seperti dikutip dari sindonews.com.
Pihaknya merasa yakin akan segera mengetahui sebab terjadinya kecelakaan pesawat di penghujung tahun itu, namun ia menampik dugaan serangan terorisme terkait peristiwa ini. “Bagian pesawat itu sudah ditemukan, lokasi jatuhnya pesawat itu juga sudah dipetakan. Berdasarkan keterangan Kementerian Pertahanan, setidaknya sudah 70 jenazah yang sudah ditemukan dan dievakuasi. Salah satu kotak hitam juga sudah ditemukan, dan akan segera diangkat,” lanjutnya.
Pesawat naas tersebut sebelumnya dilaporkan hilang dari radar hanya berselang 20 menit setelah lepas landas dari bandara Adler di resor Sochi pada 05:20 waktu setempat atau 09:20 WIB.. Pesawat yang membawa jurnalis, militer dan kelompok band ternama itu sedang menuju Suriah untuk memberikan hiburan tahun baru bagi militer Rusia yang sedang bertugas di negeri itu.