Bandung – Pelajar sebagai penerus masa depan harus menjadi garda terdepan dalam upaya memerangi paham radikalisme, terutama Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Ini penting karena para pelajar dan juga para guru umumnya adalah target utama propaganda radikalisme yang dilakukan ISIS. Untuk itu, guru dan pelajar seluruh Indonesia wajib harus pro aktif bersama pemerintah, dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), untuk memberantas paham radikalisme ini demi keutuhan NKRI.
“Saya berharap guru dan pelajar di Jawa Barat ini atau di seluruh Indonesia agar mewaspadai adanya gerakan-gerakan yang mengatas namakan dirinya ISIS atau gerakan terorisme ini. Mereka ini mencoba melakukan perekrutan anggotanya di kalangan pelajar dan generasi muda karena biasanya orang muda, apalagi yang masih gamang, sangat mudah terkena propaganda dan iming-iming mereka seperti pendapatan besar dan kalau mati masuk surga. Itu bohong semua,” ungkap Ruhut Sitompul, anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat pada “Dialog Pencegahan Paham ISIS di Kalangan Guru dan Pelajar” di Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/3/2016).
Ruhut pun mengapresiasi upaya BNPT yang secara terus menerus melakukan sosialisasi pencegahan bahaya terorisme di lingkungan generasi muda dan para pelajar. Menurutnya, pelajar memang sangat rentan dengan penyebaran paham radikalisme saat ini, apalagi di tengah maraknya kemajuan teknologi internet dan sosial media.
Acara dialog tersebut dihadiri ribuan pelajar dengan ditemani para guru. Ruhut sendiri mengaku miris dengan sepak terjang ISIS dengan berbagai propagandanya, terutama melalui dunia maya. Namun ia optimis, Indonesia bisa mengatasi masalah ISIS ini bila mahasiswa Indonesia bersatu dalam memerangi pengaruh mereka.
“Kita harus hormati bahwa pelajar itu adalah generasi muda yang harus berkembang sehingga mereka haus akan ilmu pengetahuan dan informasi, baik dari buku, internet, televisi, dan lain sebagainya. Jadi sangat salah bila adik-adik mahasiswa tidak paham dengan bahaya ISIS. Pelajar dan generasi muda adalah harapan kita dalam membangun negeri ini nantinya. Jadi melalui para cendikiawan generasi muda inilah kita memohon. Siapa itu cendikiawannya? Ya adik-adik mahasiswa ini,” pungkas Ruhut.