Bandung – Ngabuburit bisa dilakukan dengan pelbagai cara dan kegiatan
positif, seperti yang dilakukan oleh Pemuda Sapu Bersih Hoaks yang
menggelar Ruang Obrolan Terbuka Asyik di Bulan Ramadhan (Rotasi
Ramadhan) di Angkringan Rumah Kayu Citarum, Desa Mekar Rahayu,
Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Selasa (26/3/2024).
Dalam kegiatan tersebut, puluhan pemuda dari pelbagai organisasi
berdiskusi menangkal radikalisme yang menjadi salah satu masalah di
Indonesia termasuk Bandung. Selama beberapa jam para pemuda tersebut
terlibat aktif dalam berbagi pendapat ihwal bahaya paham radikal di
kalangan pemuda.
Ikrima Qolbiyah, Ketua Pelaksana Kegiatan, mengatakan dengan
berdiskusi diharapkan para pemuda bisa memiliki pemahaman sama yakni
menolak paham radikal dan memiliki kewaspadaan dini terhadap isu di
wilayahnya masing-masing.
Dia menyebut, di era digital seperti sekarang, informasi sangat mudah
didapat, namun jika tidak pandai dalam menyaring, bukan hal tidak
mungkin anak mudah bisa terjerumus ke dalam pemahaman melenceng.
“Di era digital menjadi refleksi bersama bagi para pemuda sebagai
generasi penerus bangsa, supaya bisa meningkatkan kesadaran dan nalar
dalam menepis paham-paham radikal juga informasi yang belum valid,”
ujar Ikrima.
Pemuda kata dia, memiliki peran penting dalam menangkal radikalisme,
bahkan harus menjadi garda terdepan dalam memerangi masalah tersebut.
Untuk bisa menjadi penangkal radikalisme, dibutuhkan ruang bagi pemuda
untuk mendapat pemahaman yang baik. Diskusi menjadi salah satu cara
untuk memberi pengetahuan kepada pemuda.
“Pemuda itu lebih paham terhadap dunia digital, namun harus diperkuat
dengan peningkatan kewaspadaan akan bahaya informasi tidak benar yang
beredar,” katanya.
Dia berharap dengan adanya diskusi seperti Rotasi Ramadhan, pemahaman
pemuda akan pentingnya melakukan saring sebelum sharing bisa lebih
baik lagi.
Dalam berdiskusi, diundang juga pelbagai pihak terkait mulai dari
Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Bandung, Direktur LKKPH Neraca
Bandung, dan Ketua Jabar Sapu Bersih Hoaks.
Selepas diskusi dilakukan juga aksi deklarasi bersama pemuda dan
mahasiswa untuk bersama-sama menolak paham radikalisme di kalangan
pemuda khususnya di tengah era digital.