Medan- Acara Silaturahmi dan Dialog Kerukunan dan Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Rumah Sufi dan Peradaban dihadiri oleh Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi (BPIP) Pancasila Antonius Benny Susetyo (Romo Benny) di Medan, Senin (25/11/2019). Acara juga dihadiri banyak alim ulama.
“Pancasila adalah anugerah terindah yang diberikan oleh Tuhan kepada Bangsa Indonesia yang memperkuat persatuan ditengah kemajemukan suku di Indonesia,” jelas Romo Benny.
Tantangan bangsa yang memecah persatuan khususnya di era digitalisasi ini adalah banyaknya masyarakat yang tidak punya filtrasi dalam menggunakan kecanggihan teknologi.
“Kita sedang mengalami situasi yang sangat bahaya karena kecanggihan teknologi dijadikan wadah ujaran kebencian, provokasi, dan menyudutkan pihak lain. Hal ini disebabkan kurangnya edukasi atau filtrasi di era digitalisasi,” tegasnya
Salah satu obat kekacauan ini adalah menjadikan agama menjadi inspirasi batin. “Gara-gara media sosial negara bisa hancur. Agama harus menjadi inspirasi batin bukan menjadi aspirasi politik semata. Jika agama menjadi inspirasi batin kita bisa berjumpa dalam persaudaraan,” ungkap Romo Benny.
Aktualisasi Pancasila juga harus dilakukan bukan hanya diucapkan. Romo Benny menegaskan bahwa dengan mengaktualisasikan Pancasila menjadikan masyarakat yang beradab dan unggul.
Acara ini juga dihadiri oleh Tuan Guru Batak Dr. Ahmad Sabban El Rahmaniy Rajagukguk. Dalam penjelasannya dia menjelaskan bahwa masyarakat harus menghilangkan rasa curiga kepada kelompok yang bukan golongannya.
“Tidak saling curiga satu sama lain. Kita harus saling mengerti dan menghargai. Keragamanan harus memperkuat persatuan dan kergaaman agar menjadi bangsa yang kuat yang tidak bisa dipecah karena kebhinekaan,” tutupnya