Jogja – BNPT secara serius dan massif mengedukasi masyarakat tentang bahaya radikalisme terorisme di Indonesia. Selain lewat kegiatan dialog dan workshop, BNPT juga membagikan leaflet dan buku terkait bahaya laten terorisme. Dengan pembagian buku ini diharapkan agar masyarakat memahami sepak terjang, pola, serta bahaya radikalisme terorisme -termasuk ISIS- bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Masyarakat Jogja selama ini dikenal sebagai masyarakat terdidik. Ribuan sekolah dan perguruan tinggi ada di kota ini. Bahkan, para pelajar dan mahasiswa sebagian besar berasal dari luar kota Jogja atau dari berbagai daerah di Nusantara. Tak mengherankan jika Yogjakarta dikenal sebagai kota pendidikan. Karena itu pulalah BNPT memilih salah satu media kampanye anti terorisme dalam bentuk buku dan leaflet yang disebar kepada khalayak luas.
“Kami (BNPT) memilih bahan tertulis dalam bentuk buku dan leaflet karena kami sadar masyarakat Jogja adalah masyarakat cerdas dan kritis juga dikenal sebagai masyarakat terdidik, cara-cara cerdas dan konstruktif seperti ini (membagikan buku) insya Allah diterima simpati oleh masyarakat,” ujar Koordinator Umum Kegiatan Dadang Hendrayudha di Malioboro, Kamis (29/10/2015).
Di tempat yang sama dari lokasi pembagian buku kepada masyarakat dan turis, berdiri sebuah panggung sederhana yang nanti akan menjadi titik start Pawai Budaya Nusantara. Pawai ini akan melintasi sepanjang Jalan Malioboro dan dihadiri oleh ribuan peserta dan pemuda Indonesia dengan latar belakang etnik dan kebudayaan berbeda dari seluruh Nusantara.
Ribuan peserta tersebut nantinya, akan mengkampanyekan gerakan Pemuda Anti Terorisme kepada masyarakat Indonesia. Pawai Budaya ini juga bagian dari rangkaian peringatan Sumpah Pemuda yang diselenggarakan BNPT. Dengan semangat Sumpah Pemuda, diharapkan masyarakat Indonesia makin peduli terhadap bahaya terorisme sekaligus ikut berpartisipasi menanggulangi bahaya dan ancamannya.
Salam Pemuda Indonesia! Bersama cegah terorisme!!!