Deli Serdang – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Suhardi Alius, M.H meresmikan sarana ibadah dan ruang belajar di lingkungan pondok pesantren Al-Hidayah, Deli Serdang, Sumatera Utara, pagi ini, Jumat (24/02/17).
Dalam sambutannya, Suhardi menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap keberadaan pesantren yang dibangun oleh mantan pentolan kelompok teroris Khairul Ghazali ini. Menurutnya, keberadaan pesantren al Hidayah membuktikan komitmen BNPT dan masyarakat untuk mencegah dan mewaspadai bahaya terorisme.
“Adanya pondok pesantren dan masjid al-Hidayah ini sebagai wujud komitmen dan komunikasi yang baik antara BNPT dengan warga sekitar Pondok Pesantren dalam mendukung program nasional pemerintah sekaligus sebagai kepentingan BNPT dalam melakukan pembinaan, pencegahan sekaligus waspada terhadap bahaya radikalisme dan terorisme,” jelasnya.
Jebolan akademi kepolisian tahun 1985 ini menjelaskan bahwa upaya penanggulangan terorisme perlu terus dilakukan,terutama karena terorisme telah benar-benar meresahkan masyarakat. Kejahatan teror juga disebutnya tidak hanya menjadi masalah Indonesia, ada banyak kawasan lain di belahan bumi ini yang mangalami ancaman serupa; terorisme.
“Beberapa daerah di kawasan dunia sedang bergejolak menghadapi aksi terorisme, seperti kawasan Timur Tengah, Asia Selatan dan Filipina,” ungkapnya.
Khusus untuk kawasan Sumatera Utara yang letaknya berdekatan dengan perbatasan negara lain, Suhardi menyatakan bahwa Provinsi Sumut rawan disusupi barang-barang illegal, termasuk di antaranya adalah barang-barang yang memiliki kaitan dengan aksi-aksi terorisme seperti bom.
“Provinsi Sumatera Utara dan Kota Medan letaknya sangat strategis dan berbatasan dekat dengan negara lain, yaitu Singapura dan Malaysia. Kondisi perbatasan ini dianggap rawan disusupi barang barang ilegal dan lolos dari pemeriksaan imigrasi, termasuk unsur unsur bahan bahan pembuatan BOM,” lanjut Suhardi.
Di akhri sambutannya, kepala BNPT mengingatkan pentingnya membersihkan masjid dari paham-paham radikal dan teror. Menurutnya, masjid harus dikembalikan ke fungsi awalnya, yakni sebagai tempat ibadah dan pusat pendidikan. Ia mengatakan, belakangan ini mulai ada banyak oknum tidak bertanggu jawab yang menyalahgunakan masjid untuk menyebarkan paham-paham kekerasan yang bertentangan dengan agama dan NKRI.
“Oleh karena itu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang merupakan lembaga pemerintah khusus menanggulangi ancaman terorisme,,, salah satunya dengan memaksimalkan peran dan fungsi masjid sebagai pusat pendidikan bagi generasi muda,” tutupnya.