Jakarta – Pantai Lawata menjadi saksi bisu peresmian Gong Perdamaian Nusantara, Kota Bima yang ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemukulan gong oleh Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi, Jumat 23 Februari 2024.
Pj Wali Kota Bima H Mohammad Rum beserta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bima ikut meresmikan gong perdamaian itu bersama Pj Gubernur NTB.
Gong Perdamaian Nusantara adalah simbol persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Gong Perdamaian Nusantara di Kota Bima diinisiasi Yayasan Perdamaian Nusantara dan didanai mister Lee yang merupakan salah satu owner Hotel Sultan.
Pembangunan gong perdamaian ini sama sekali tidak menggunakan anggaran belanja daerah.
Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi berharap, dengan ditempatkannya Gong Perdamaian Nusantara di Kota Bima, masyarakat NTB khususnya Kota Bima akan semakin cinta perdamaian dan menjunjung tinggi kehidupan bertoleransi.
“Kiranya sudah sangat tepat, di Kota Bima secara simbolis menempatkan Gong Perdamaian Nusantara. Dengan ditempatkannya Gong Perdamaian Nusantara di Bima ini, maka Bima akan membikin Indonesia makin agung. Nah, Bima artinya (akronim) Bikin Indonesia Makin Agung,” tutur Pj Gubernur NTB.
Gong Perdamaian Nusantara di Kota Bima ini menebar pesan bahwa matahari terbit dari timur dan dalam perjalanannya memberikan pencerahan dan kekuatan hingga akhirnya sampai ke ujung barat.
Momentum ini menitipkan pesan perdamaian yang akan terus menggema di NTB, mulai dari Bima di ujung timur Pulau Sumbawa hingga Ampenan di ujung barat Pulau Lombok.
“Mudah-mudahkan, perdamaian abadi akan terus tercipta dengan adanya Gong Perdamaian Nusantara. Karena itu kami atas nama pemerintah provinsi mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada Bu Susi selaku Ketua Yayasan Gong Perdamaian Nusantara dan Mister Lee atas seluruh kontribusinya,” tandas Miq Gita.