Tangerang – Rentannya dunia penerbangan terhadap serangan terorisme adalah sesuatu yang perlu diwaspadai. Untuk itu insan-insan penerbangan perlu diberikan pembekalan dan edukasi terkait bahaya dari aksi terorisme itu sendiri.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Perhimpunan Profesi Pilot Indonesia (PPPI) Kapten Heri Martanto B.Av dalam kegiatan Pertemuan Rutin Antar Aparat Penegak Hukum dalam Rangka Penanganan Tindak Pidana Terorisme terkait Perkembangan Jaringan Terorisme di Tanah Air kepada Insan Penerbangan Indonesia yang digelar Subdit Hubungan Antar Lembaga Aparat Penegak Hukum pada Direktorat Penegakan Hukum di Kedeputian II bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT bekerjasama dengan Perhimpunan Profesi Pilot Indonesia (PPPI) di Tangerang, Rabu (10/4/2019).
“Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama antara PPPI dengan BNPT, dengan tujuan awal adalah memberikan edukasi dan pembekalan pada awak pesawat dan insan pesawat pada umumnya, agar bisa mengenali ciri-ciri dan identifikasi serta bahaya dari terorisme. Hal ini sangat penting karena lingkup penerbangan ini sangat rentan untuk menjadi sasaran dari aksi terorisme,” ungkapnya.
Heri juga mengungkapkan, setelah ini pihaknya berharap akan ada kerjasama lebih lanjut dengan BNPT, dimana menurutnya dibutuhkan juga kerjasama terkait sistem dan prosedur dalam dunia penerbangan, sehingga hal-hal terkait terorisme bisa diatasi bersama bahkan diantisipasi lebih awal.
“Ke depannya kami harapkan ada kontinuitas dan keberlanjutan untuk mengadakan pembahasan bersama mengenai satu sistem atau atau prosedur yang ada dalam penerbangan, yang berkorelasi dengan masalah terorisme, Sehingga bila terjadi sesuatu hal terkait terorisme dalam hal nya penerbangan kita bisa Tangani bersama bahkan bisa kita antisipasi lebih awal” ungkapnya.
Selain itu Heri mengharapkan setelah ini para peserta kegiatan yang terdiri dari petugas Air Traffic Control, Pilot dan Cabin crew dari masing-masing maskapai nantinya memiliki ketahanan dan kemampuan menangkal pemahaman dan bahaya dari terorisme.
“Kami harapkan dengan pembekalan ini Udah bisa meningkatkan situasional awereness, kewaspaan, baik itu dalam diri dan lingkungan sehingga ikut aktif mengeliminir bahaya terorisme yang sedang marak”
Sementara Ketua Indonesian Air Traffic Control Asociation (IATCA) Cabang Jakarta, Mohamad Sobri S.SiT, Sobri mengungkapkan ATC atau Air Traffic Control adalah bagian vital dari penerbangan dimana bertugas mengatur lalu lintak penerbangan, sehingga membutuhkan edukasi dan pemahaman utuh agar jangan sampai terpapar paham-paham dan terkena serangan dari terorisme.
“ATC ini adalah sesuatu yang sangat vital dalam dunia penerbangan dimana kami adalah pengatur lalu lintas udara, dimana di Jakarta saja satu hari itu ada sekitar 1.200 kali untuk take off dan landing saja. Sehingga harus ada ketahan terhadap serangan, baik dari segi fisik dan juga dari segi cyber attack”. ungkpanya
Sobri pun menilai kegiatan ini sangat bermanfaat bagi dirinya dan anggotanya dari IATCA Jakarta, karena dalam kegiatan ini dirinya dan anggotanya diberikan semacam pemahaman sehingga bisa lebih baik dan dan berhati-hati kedepannya.
“Dari pembekalan yang diberikan BNPT tadi sangat bermanfaat dan kita bisa mengetahui bahaya dari terorisme dimana kita diberi tahu tanda-tanda, dan mengidentifikasi dari terorisme itu sendiri. Sehingga kita bisa lebih dini lagi menjaga gejala-gejala dan tanda-tanda yang mengarah pada terorisme, yang mengancam keselamatan kita semua terutama di dunia penerbangan,” Ungkapnya.
Dalam kegiatan ini hadir pula Sekretaris Utama (Sestama) BNPT, Marsda TNI Dr. A. Adang Supriyadi S.T, Direktuk Penegakan Hukum BNPT, Brigjen Pol. Eddy Hartono S. Ik, M.H, Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Hamli, M.E, serta perwakilan dari masing-masing maskapai yang ada di tanah air.