Jambi – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jambi menggelar kegiatan bertajuk Rembuk Merah Putih, Rabu (9/7/2025). Acara ini menghadirkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari organisasi keagamaan, organisasi kemahasiswaan, perwakilan pondok pesantren, hingga insan pers, dengan satu tujuan utama: menanamkan semangat kebangsaan dan memperkuat daya tangkal terhadap paham radikal.
Mengusung tema “Mewujudkan Pemuda Cerdas, Kritis, dan Cinta Tanah Air”, kegiatan ini menjadi bagian dari program nasional yang digagas oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI.
Ketua FKPT Jambi, Dr. H. Abdul Rahman, menjelaskan bahwa Rembuk Merah Putih bukan sekadar forum diskusi, tetapi juga ruang edukasi dan konsolidasi antar-tokoh lintas agama dan generasi muda. Tujuannya adalah membumikan nilai-nilai ajaran agama yang ramah dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Kita ingin memperkuat ketahanan nasional melalui pemahaman keagamaan yang penuh cinta kasih dan selaras dengan semangat kebangsaan,” tegas Abdul Rahman.
Sementara itu, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT RI, Kolonel (Sus) Dr. Harianto, menekankan bahwa ancaman radikalisme dan terorisme semakin nyata, terutama dengan masifnya penyebaran paham ekstrem di ruang digital.
“Media sosial kini menjadi medan yang tak terbatas waktu dan tempat. Paham-paham menyimpang dapat menyusup ke mana saja tanpa disadari. Karena itu, kegiatan seperti ini adalah bukti kehadiran negara untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat akan bahaya tersebut,” ujarnya.
Ia juga mengajak semua peserta untuk ikut mengambil peran aktif sebagai warga negara dalam menjaga Indonesia dari bahaya paham radikal yang berpotensi mengarah pada tindakan terorisme.
Staf Ahli Gubernur Jambi, dr. Ferry Kusnadi, turut menyoroti tantangan generasi muda di era digital saat ini. Menurutnya, penyebaran ideologi radikal tidak lagi hanya melalui pertemuan fisik, tetapi juga melalui narasi-narasi halus di media sosial yang mengandung kebencian dan propaganda menyesatkan.
“Radikalisme di era sekarang ini menyebar dalam bentuk yang tidak kasat mata, memanfaatkan celah kebebasan informasi dan kebebasan berekspresi di dunia maya. Ini menjadi tantangan nyata yang mengintai pemuda dan masyarakat luas,” jelasnya.
Kegiatan Rembuk Merah Putih ini menjadi momentum penting untuk membangun kesadaran kolektif, bahwa upaya pencegahan radikalisme bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab seluruh elemen bangsa. Dengan sinergi, literasi digital, dan penguatan nilai kebangsaan, Indonesia dapat menjadi bangsa yang tangguh menghadapi segala bentuk ancaman ideologi yang menyimpang.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!