Remaja Didorong Jadi Garda Toleransi di Era Digital

Sanggau – Pemerintah Kabupaten Sanggau bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menggelar Seminar Moderasi Beragama bagi Remaja dan Pemuda di Era Digital. Kegiatan ini dipandang strategis untuk memperkuat kerukunan sekaligus mencegah radikalisme serta penyebaran hoaks di kalangan generasi muda.

Acara yang berlangsung di Ruang Rapat Babai Cinga, Kantor Bupati Sanggau, Selasa lalu, dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Sanggau, Susana Herpena. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran pemuda sebagai penjaga persatuan di tengah derasnya arus informasi digital.

“Keanekaragaman suku, agama, budaya, dan adat istiadat yang kita miliki adalah kekayaan besar. Itu harus dijaga dengan saling menghormati dan menghargai, agar tercipta kehidupan yang damai, harmonis, dan aman,” ujar Susana.

Ia juga mengingatkan ancaman yang muncul dari kelompok yang menjunjung politik identitas atau merasa paling benar sendiri. Menurutnya, FKUB bersama masyarakat, pelajar, dan pemuda perlu bahu-membahu menumbuhkan sikap moderat untuk menangkal bibit perpecahan.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sanggau, Joni Irwanto, yang tampil sebagai narasumber, menekankan pentingnya literasi digital. Ia mengingatkan agar generasi muda tidak mudah terjebak pada informasi palsu.

“Remaja dan pemuda harus menjadi garda terdepan dalam memutus rantai hoaks. Jangan asal percaya pada kabar yang belum jelas, apalagi ikut menyebarkannya. Bijaklah bermedia sosial supaya tidak menimbulkan keresahan,” tegasnya.

Melalui seminar ini, diharapkan lahir generasi muda yang moderat, toleran, dan cakap digital, sejalan dengan visi Kabupaten Sanggau 2025: Sanggau Maju Berkelanjutan dan Berkeadilan.

Susana Herpena menutup pesannya dengan kalimat inspiratif: “Pelajar Moderat, Generasi Hebat.” 

Ucapan itu menegaskan komitmen Pemkab Sanggau untuk membangun generasi yang tidak hanya cerdas teknologi, tetapi juga bijak dalam menyikapi perbedaan.

Kolaborasi antara pemerintah daerah dan FKUB ini pun menjadi wujud nyata upaya meneguhkan harmoni di tengah keberagaman, sekaligus memperkokoh ketahanan masyarakat terhadap pengaruh negatif di era digital