Damailahindonesiaku.com – Kebodohan, kemiskinan dan ketidakadilan merupakan penyebab utama dari lahir dan berkembangnya radikalisme di Indonesia. Jika hal ini tidak segera diatasi, dikhawatirkan upaya penanggulangan radikalisme menjadi semakin sulit untuk dilakukan. Demikian disampaikan oleh rekot untag semarang, Wijaya, SH, MA pada acara jumpa FKTP dan BNPT dengan tema “Orientasi Penulisan Berita Radikalisem bagi wartawan dan redaktur media massa di Jawa Tengah” yang bertempat di kampus Universitas tujuh belas agustus semarang (16/6).
Pada kesempatan ini, beliau menyampaikan bahwa mulai ada kecenderungan dari pihak luar yang bermain asumsi dengan menuduh Indonesia sebagai sarang bagi terorisme. “Dituduh menjadi sarang terorisme itu sakitnya tuh di sini”, katanya yang kemudian disambut tawa oleh sekitar 100an peserta workshop. Ia menyatakan bahwa pengamalan pancasila secara baik dan benar bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi radikalisme yang sedang menggejala di indonesia.
Ia juga mengutarakan keyakinannya bahwa kampus dapat memberikan sumbangsih yang cukup berarti dalam upaya penanggulangan radikalisme melalui pendirian pusat studi-pusat studi yang relevan dengan isu-isu terkait radikalisme.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 100 awak media dan civitas akademika se-Jawa Tengah. Acara yang digagas oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan terorisme (FKPT) Jawa tengah ini merupakan sebuah upaya nyata penanggulangan terorisme terutama melalui pengarus-utamaan berita damai baik di dunia maya maupun media cetak. Para awak media yang menghadiri acara ini akan menerima pelatihan jurnalisme damai dan kemudian bergabung dengan portal komunitas damai di www.damai.id yang dipandu langsung oleh tim Pusat Media Damai (PMD-BNPT).