Mataram – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Dr. Mutawali, bereaksi keras terhadap kemungkinan berkembangnya paham radikal terorisme di lingkungan kampus yang dipimpinnya. Dia siap melibas kemunculan gerakan radikal yang muncul.
“Saya tidak mau melihat ada gerakan, apalagi kelompok radikal, di kampus UIN Mataram,” kata Mutawali tegas, saat menyampaikan sambutan pada pembukaan kegiatan Dialog Pelibatan Lembaga Dakwah Kampus dan Birokrasi Kampus dalam Pencegahan Terorisme di kampus UIN Mataram, Rabu (4/10/2017).
Dialog Pelibatan Lembaga Dakwah Kampus dan Birokrasi Kampus dalam Pencegahan Terorisme di kampus UIN Mataram terlaksana atas kerjasama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Nusa Tenggara Barat. Kegiatan yang sama sudah dan akan dilaksanakan di 32 provinsi se-Indonesia sepanjang tahun 2017.
Mutawali menambahkan, pihaknya mengapresiasi dilaksanakannya dialog pelibatan LDK dalam rangka pencegahan terorisme. Meskipun yakin gerakan radikal terorisme tidak ditemukan di kampusnya, dialog seperti ini dibutuhkan sebagai langkah pencegahan. “Kami sampaikan ucapan terimakasih ke BNPT dan FKPT,” karanya
Dalam sambutannya Mutawali mengutarakan, pihaknya menjalankan selski ketat di proses penerimaan mahasiswa baru, salah satunya untuk mencegah masuknya paham radikal terorisme. Langkah itu dibarengi dengan pengawasan ketat dan berkala di setiap aktifitas mahasiswa.
“Mahasiswa harus ada di garda terdepan untuk menjaga keutuhan Pancasila, karenanya harus dijaga dari paparan paham radikal terorisme,” tutup Mutawali.
Dialog Pelibatan Lembaga Dakwah Kampus dan Birokrasi Kampus dalam Pencegahan Terorisme di kampus UIN Mataram menghadirkan sejumlah pamateri. Di antaranya mantan narapidana teroris, Nasir Abbas, Peneliti Radikalisme di Kawasan Indonesia Timur, Dr. Suaib dan Guru Besar UIN Mataram, Prof. Dr. Saifullah. [shk/shk]