Jakarta – 75 Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru dideportasi pemerintah Turki karena terindikasi akan bergabung dengan kelompok militan, ISIS, akan direhabilitasi pemerintah. Salah satu dari 75 orang itu adalah istri tokoh ISIS asal Indonesia, Bahrumsyah.
“Kalau tidak salah inisial NK. Dia seorang janda yang diperistri Bahrumsyah,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Div Humas Polri, Brigadir Jenderal Rikwanto di Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Otoritas Keamanan Turki mengamankan NK saat hendak menyusul suaminya di Suriah. Lalu, NK dideportasi ke Indonesia. Setelah diperiksa Tim Densus 88 Polri, dia tak memiliki keterkaitan dengan dugaan tindak pidana terorisme sehingga dimasukkan ke rehabilitasi.
“Bahrumsyah salah satu orang Indonesia yang ditokohkan di ISIS. Tapi NK ternyata tidak ditemukan unsur-unsur melakukan terorisme, sehingga dikirim ke rumah rehabilitasi milik Kementerian Sosial di Bambu Apus,” terang Rikwanto.
Saat ini, ke-75 orang itu ditampung di Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Handayani, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur. Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa dan Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius mengunjungi mereka. Ke depan, mereka akan berada dibawah pengawasan Departemen Sosial (Depsos) dan BNPT.