Jakarta – Praktisi pendidikan Dr Emrus Sihombing meminta segenap anak bangsa memperhatikan etika dan moral ketika menyatakan pendapat di ruang-ruang publik, salah satunya di media sosial. Seluruh warga negara diminta merefleksikan Pancasila yang dikristalisasi dari budaya maupun agama yang dimiliki ratusan suku di Tanah Air.
Sehubungan dengan itu, kata dosen pascasarjana Universitas Pelita Harapan ini, semua kalangan– utamanya pengguna media sosial– harus mempraktikkan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila demi kebaikan berbangsa dan bernegara.
Dicontohkan, dalam membuat status di facebook jangan sampai lupa dengan Ketuhanan Yang Maha Esa. “Misalnya, jangan membuat berita hoax,” kata Direktur EmrusCorner itu.
Jangan pula membuat status yang berbau pornografi, karena hal tersebut bertentangan dengan sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. “Porgrafi jelas melanggar peradaban manusia”.
Dia juga mengingatkan, seseorang sebaiknya tidak membuat status yang eklusif karena bertentangan dengan sila Persatuan Indonesia. “Kita harus menjaga sikap yang mempersatukan anak-anak bangsa,” katanya.
Emrus Sihombing juga menyorot ulah para koruptor yang melanggar sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Di mana akibat ulah mereka mementingkan diri sendiri, banyak anak-anak bangsa yang kehilangan kesempatan untuk mengenyam pendidikan, tidak mendapatkan pelayanan kesehatan, bahkan jatuh dalam jurang kemiskinan.
“Saya pikir kita semua harus merefleksikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan kristalisasi dari adat istiadat, kaidah, maupun nilai-nilai seluruh suku yang ada dari Sabang sampai Merauke,” katanya.