Bandung – Hasil penelitian Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Barat tahun 2015, menyebut adanya ‘5P’ dalam hal terorisme di daerah tersebut, yaitu perekrutan, pendidikan, (lokasi) pelatihan, perbuatan (aksi), dan persembunyian. Untuk meredamnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akan menggelar kegiatan pencegahan dengan melibatkan mahasiswa dari sejumlah kampus.
Herisal Natsir Putra, pendamping bidang Agama, Pendidikan, dan Dakwah BNPT, mengatakan kegiatan yang dimaksud adalah dialog Pelibatan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) dan Birokrasi Kampus dalam Pencegahan Terorisme. Kegiatan itu akan dilaksanakan di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Rabu (26/4/2017).
“Pesertanya tidak hanya dari UPI, tapi juga dari beberapa kampus lain di Bandung,” kata Herisal, Selasa (25/4/2017). Kegiatan ini juga tidak terbatas untuk pengurus dan anggota LDK, namun juga mahsiswa yang tergabung dan berbagai organisasi kemahasiswaan.
“Ada sekitar 130 mahsiswa yang akan kami libatkan sebagai peserta,” tambah Herisal.
Dilibatkannya mahasiswa sebagai peserta dalam dialog pencegahan terorisme, lanjut Herisal, antara lain merujuk pada hasil penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), yang menyebut telah terjadi peningkatan pemahaman Islam fundamentalis di beberapa kampus umum di Indonesia, antara lain berada di Jawa Barat. “Kami ingin mengajak mahasiswa untuk menjauhi radikalisme yang mengarah kepada terorisme,” tegasnya.
Untuk mendukung kegiatan tersebut, BNPT sudah menyiapkan beberapa narasumber, antara lain Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, ustadz Cholil Nafis, dan pengajar Kajian Timur Tengah di Pascasarjana Universitas Indonesia. Muhammad Syauqillah.
“Kami juga hadirkan ustadz Abdurrahman Ayub. Pengalamannya sebagai pelaku tindak pidana terorisme kami harapkan bisa menyadarkan mahasiswa yang terpapar radikalisme untuk meninggalkannya,” pungkas Herisal.
Kegiatan dialog Pelibatan LDK dan Birokrasi Kampus dalam Pencegahan Terorisme diselenggarakan oleh BNPT dan FKPT. Kegiatan ini sudah dan akan dilaksanakan di 32 provinsi se-Indonesia. [shk]