Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan 1.000 Kampung Moderasi Beragama (KMB) secara serentak di sejumlah daerah di Tanah Air, Rabu (26/7/2023). Program yang dicanangkan oleh Dirjen Bimas Islam Kemenag ini merupakan upaya mempraktekkan moderasi beragama dalam kehidupan masyarakat.
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan program KMB diyakini dapat membuka jalan bagi penyebarluasan nilai-nilai keagamaan yang moderat, menekankan toleransi, anti kekerasan, bakti kebangsaan dan kebaikan dalam menerima tradisi serta budaya lokal dalam perilaku beragama.
“Konsep moderat tidak cukup hanya lewat seminar atau simposium, tapi harus diimplementasikan secara empiris di level grass root,” ujar Kamaruddin dalam keterangannya, Rabu (26/7/2023).
Menurutnya, upaya nyata diperlukan dalam membentuk masyarakat yang dapat saling menghargai setiap perbedaan, menghormati, dan saling menguatkan di antara sesama.
“Saya kira tempat yang tepat untuk memastikan bahwa moderasi beragama itu berada di tengah-tengah masyarakat,” kata dia.
Ia menyampaikan dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan dalam polarisasi dan konflik antaragama di beberapa daerah di Indonesia.
Masalah tersebut mengancam keberagaman dan kerukunan sosial, serta dapat memiliki dampak negatif pada stabilitas perekonomian dan perkembangan sosial.
Oleh karena itu, Program Kampung Moderasi Beragama menjadi lebih penting dalam menguatkan kehidupan yang harmonis, menghargai perbedaan, dan mendorong dialog yang positif.
“Dalam konteks Indonesia yang memiliki lebih dari 700 suku dan beragam kepercayaan, program ini akan membantu menjaga kesatuan dan keberagaman yang menjadi kekayaan negara ini,” terangnya.
Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki menyatakan program Kampung Moderasi Beragama ini diharapkan bisa merawat keberagaman di Indonesia.
“Kami sudah membangun 1.000 kampung moderasi beragama, kampung ini menjadi cikal bakal untuk merawat keberagaman,” ucapnya. (