Rawan Terpapar Ideologi Radikal, Penting Bangun Pemahaman Generasi Muda Tentang Nilai Pancasila

Surakarta – Generasi muda atau Gen Z rawan terpapar ideologi radikal
dan anti Pancasila. Salah satunya karena generasi muda ingin
mendapatkan ilmu dengan cara instan sehingga mereka kerap mencari
pengetahuan lewat internet.

Hal itulah yang mendorong Pimpinan Cabang (PC) Ansor Klaten menggelar
kegiatan untuk membentengi generasi muda Bangsa Indonesia ini dari
gempuran ideologi anti Pancasila.

Kegiatan yang digelar bersamaan dengan Haul Gus Dur ke-16 ini
mengusung tema ‘Peran Generasi Muda dalam Menguatkan dan Membentengi
dari Kelompok Anti Pancasila di Era Gen Z’ di Dusun Senden, Desa
Jambeyan, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Senin (30/12/2024)
malam.

Penyelenggara kegiatan, Marzuki mengatakan, kegiatan ini merupakan
bentuk penghormatan terhadap Gus Dur sebagai murid ideologisnya.
Selain itu, acara ini menjadi momentum penting untuk membangun
pemahaman generasi muda tentang pentingnya menjaga nilai-nilai
Pancasila.

“Kami mengadakan haul ini untuk mendoakan Gus Dur melalui shalawat.
Tidak hanya itu, acara ini juga melestarikan gagasan-gagasan besar Gus
Dur yang relevan hingga saat ini, terutama dalam melawan ide-ide
anti-Pancasila yang semakin marak,” jelas Marzuki yang juga Ketua PC
Ansor Kabupaten Klaten.

Dalam kegiatan tersebut, juga menghadirkan sejumlah pembicara
diantaranya, PW ANSOR Jawa Tengah, Dr H Sidqon Prabowo, M.H ; Ketua
Lakpesdam NU Klaten, M. Nuryadin Edi Purnomo dan Ketua Lembaga Dakwah
NU PCNU Klaten, Kyai Hamam Baihaqi.

Dalam paparannya, Gus Shidqon menegaskan, sosok Gus Dur adalah figur
yang mencintai Indonesia dan selalu mengajarkan pentingnya menjaga
keutuhan bangsa.

“Indonesia ini negara yang luar biasa. Tidak ada negara lain yang
sekompleks dan seindah Indonesia. Kita wajib menjaga keindonesiaan
kita,” ujar Gus Shidqon.

Sementara itu, Ketua Lakpesdam NU Klaten, M. Nuryadin Edi Purnomo
lebih menyoroti terkait tantangan besar yang dihadapi generasi muda,
khususnya Gen Z. Dimana, Gen Z ini akan menjadi pilar Indonesia Emas
2045.

“Gen Z adalah gerbang menuju generasi emas. Jika tidak mampu
mengorganisasi, mereka dapat terpengaruh oleh gerakan transnasional
yang merusak Pancasila. Narasi kelompok radikal kerap mendominasi
media sosial tanpa ada kontra narasi yang kuat. Di sinilah peran
penting kita untuk menguatkan pendidikan Islam yang progresif dan
membumikan pemikiran Gus Dur,” tegas pria yang akrab disapa Gus Jojon
tersebut.

Acara ini juga menjadi ruang refleksi bagi generasi muda Ansor untuk
mengambil pelajaran dari pemikiran Gus Dur.

Selain melestarikan nilai-nilai toleransi, mereka didorong untuk aktif
terlibat dalam advokasi sosial dan membangun kerja sama dengan
pemerintah desa guna mengimplementasikan gagasan Gus Dur di tingkat
lokal.

Haul Gus Dur ke-16 di Klaten menjadi momentum penting untuk memperkuat
komitmen menjaga keutuhan bangsa, khususnya di era Gen Z yang penuh
tantangan ideologis.