Cirebon – Pesantren adalah tempat yang sangat penting dalam mencetak kader-kader pendakwah di masyarakat. Di pesantren santri digembleng dengan berbagai ilmu pengetahuan, terutama ilmu sosial dan ilmu agama. Para santri nantinya diharapkan menjadi juru dakwah yang kompeten dalam menyampaikan pemahaman yang benar dan menyampaikan Islam Rahmatan Lil’alamin.
Atas landasan itulah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme memandang penting untuk menggandeng komponen Pesantren untuk bersama-sama menangkal paham radikal terorisme yang semakin menghawatirkan, terutama karena paham kekerasan ini terlalu sering mengatasnamakan agama.
Hari ini, Selasa (03/5/16) BNPT bekerjasama dengan RIM-NU menggelar kegiatan dialog pencegahan paham radikal terorisme dan ISIS di kalangan pimpinan pondok pesantren dan santri se -wilayah III di pondok pesantren Buntet dalam rangka menguatkan barisan melawan paham kekerasan.
Ratusan peserta yang terdiri dari para pimpinan pondok dan santri tampak sangat antusias mengikuti kegiatan yang telah dimulai sejak pagi tadi. Mereka pun tampak sigap saat diminta membubuhkan tanda tangan pertanda dukungan terhadap upaya pencegahan paham radikal terorisme dan ISIS.
Melalui kegiatan ini, BNPT berharap pesantren memiliki pemahaman dan kesepakatan yang sama terkait bahaya radikalisme dan terorisme, sehingga kedepan upaya pencegahannya dapat dilakukan secara bersama-sama dan bersifat menyeluruh. Terutama karena pesantren telah lama menjadi ujung tombak dalam memberikan pemahaman keilmuan yang benar bukan saja kepada santri, tetapi juga kepada seluruh masyarakat.