Terorisme bukan persoalan siapa pelaku, kelompok dan jaringannya, lebih dari itu terorisme merupkan tindakan yang memiliki akar keyakinan, doktrin dan ideology yang menyerang kesadaran masyarakat. Demikian disampaikan oleh Deputi 1 bidang pencegahan BNPT, Mayjen TNI Agus Surya Bakti dalam kegiatan bersama kelompok pemuda pegiat dunia maya di Provinsi Aceh yang dilaksanakan hari ini (selasa, 29 september 2015) di hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh.
Kegiatan yang bertema “Membangun Sinergitas Generasi Muda dalam Pencegahan Terorisme di Dunia Maya” ini berfokus pada upaya kontra narasi terhadap ajakan-ajakan kekerasan dan permusuhan yang dibalut dengan tafsiran agama yang merebak di dunia maya. Diakui oleh Deputi 1 BNPT bahwa dunia maya digunakan sebagai media penyebaran paham-paham radikal, karenanya upaya untuk meluruskan paham tersebut perlu dilakukan.
Kegiatan ini disambut sangat baik oleh peserta, seperti dikatakan oleh T. Hadi Maulidin, salah saeorng peserta kegiatan yang merupakan mahasiswa Fisip di Unsya Aceh, “kegiatan seperti ini baru pertama dilakukan, saya sangat senang dapat mengikuti kegiatan ini karena saya akan belajar tentang perdamaian dan bagaimana mewujudkannya.”
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 8.00 WIB pagi ini menghadirkan Deputi 1 bidang pencegahan BNPT, Mayjen TNI Agus Surya Bakti, Kasubdit dirjen APTIKA KemenKominfo, Nur Iza, dan Tim Pusat Media Damai BNPT yang akan memberikan sosialisasi terkait program BNPT, Tahun Damai Dunia Maya. Dalam kegiatan ini akan pula dilakukan penandatanganan Komitmen Bersama Digital untuk kesepakatan dalam “Mendukung Tahun Damai di Dunia Maya” yang dilakukan oleh 10 perwakilan dari Komunitas dan Lembaga Pendidikan yang ada di Provinsi Aceh.