Raqqa – Koalisi internasional anti kelompok teroris ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) pimpinan Amerika Serikat (AS) di Suriah dan Iraq, mengumumkan bahwa ratusan anggota ISIS di Raqqa menyerahkan diri kepada Pasukan Demokratik Suriah (SDF). Namun, pasukan ISIS yang sudah tercerai berai ada yang berhasil meloloskan diri ke gurun-gurun di wilayah Suriah dan Irak.
Seperti dilansir ‘Sky News Arabic’, Rabu (18/10/2017), juru bicara koalisi AS, Kolonel Riyan Dillon mengatakan, sekitar 400 anggota ISIS, di antaranya dari luar Suriah, menyerahkan diri kepada SDF dalam sebulan terakhir. Sehingga pasukan SDF bisa membebaskan ibukota defacto ISIS, Raqqa di Suriah pada Selasa kemarin.
“Dalam beberapa hari terakhir saja, ada sekitar 350 militan di Raqqa menyerah diri kepada SDF, termasuk beberapa pejuang asing, dan mereka ditahan setelah diinterogasi. Dengan demikian, total anggota ISIS yang menyerahkan diri dalam sebulan sebanyak 400 militan. Kami juga melihat banyak para komandan ISIS melarikan diri di awal pertempuran,” kata Dillon dalam sebuah teleconference dengan media.
Dikatakan, tugas saat ini adalah membersihkan Raqqa dari ranjau dan bom yang ditinggalkan kelompok teroris ISIS. Pasukan SDF pada Senin lalu terkena bom di sebuah jalan di Raqqa saat berpatroli. Bom-bom semacam itu sengaja ditingalkan sebelum mereka pergi.
Sebelumnya diberitakan, ratusan pasukan ISIS yang tersisa di Raqqa bernegosiasi dengan milisi SDF. Negosiasi yang ditengahi oleh para ketua suku setempat menghasilkan kesepakatan, bolehnya sebagian ISIS keluar dengan selamat bersama keluarga. Kesepakatan itu hanya berlaku bagi anggota ISIS asli Suriah. Adapun yang dari luar negeri, mereka tidak masuk dalam kesepakatan, atau mereka lebih memilih berjuang sampai akhir.
Sementara itu, keberhasilan SDF merebut Raqqa dari tangan kelompok teroris ISIS, menyisakan permasalahan kemanusiaan yang terus meningkat. Organisasi pegiat kemanusiaan, ‘Save the Children’ mengatakan, serangan militer di Raqqa memang bisa dikatakan sudah usai, tapi krisis kemanusiaan yang terjadi lebih besar dari yang pernah ada.
Direktur Kelompok Bantuan Suriah, Sonia Khush, seperti dilansir kantor berita AFP mengingatkan bahwa ada sekitar 270.000 orang yang melarikan diri dari pertempuran di Raqqa dan sangat membutuhkan bantuan. Kamp-kamp pengungsi juga telah penuh sesak. Mayoritas penmduduk Raqqa sudah tak memiliki rumah untuk pulang dan ribuan warga sipil masih dipindahkan dari sisi timur provinsi Deir Ezzor.