Lamongan – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus menunjukkan kerja-kerja nyata dalam penanggulangan terorisme, khususnya dalam bidang pencegahan dan deradikalisasi. Kali ini, dipimpin langsung oleh sang Kepala, Komjen Pol. Suhardi Alius, MH., BNPT meresmikan masjid dan TPA Baitul Muttaqin di kampong halaman terpidana mati kasus terorisme, Amrozi, desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Dalam paparannya di hadapan ratusan tamu undangan siang ini, kepala BNPT menegaskan bahwa peresmian masjid dan TPA ini adalah bukti komitmen pemerintah untuk hadir di tengah-tengah masyarakat dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman, khususnya dari ancaman bahaya terorisme.
“Pembangunan Masjid ini adalah bukti komitmen BNPT kepada masyarakat bahwa negara hadir di tengah masyarakat untuk membantu ke arah yang benar… semata-mata dalam rangka menjunjung tinggi nilai-nilai humanis dalam menghadapi aksi terorisme,” jelasnya.
Secara khusus, kepala BNPT menjelaskan bahwa masjid dan TPA yang di-setting sebagai pusat dakwah Islam moderat dan toleran ini nantinya akan berfungsi sebagai tempat pelurusan paham-paham radikal, sehingga kedepan tidak akan ada lagi pemahaman yang salah terkait ajaran-ajaran agama, seperti jihad.
“Tempat Pendidikan alquran dan renovasi Masjid ini dimaksudkan sebagai pelurusan konsep jihad yang salah, karena konsep jihad adalah mengurus keluarga, menuntut ilmu yang baik,” lanjutnya.
Mantan Sestama di Lemhanas RI ini juga berharap agar masjid yang ia resmikan ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya. “Salah satu unsur penting dalam struktur masyarakat Islam adalah Masjid.. Masjid digunakan umat Islam untuk berbagai keperluan, misalnya kegiatan di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, pemerintahan dan lain-lain.”
“Pada masa awal perkembangan Islam, yaitu pada zaman Nabi Muhammad, Masjid merupakan pusat pemerintahan, kegiatan pendidikan, kegiatan sosial dan ekonomi,” terangnya.
Pada kesempatan ini, kepala BNPT juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pembangunan hingga peresmian pusat dakwah Islam moderat ini. Ia juga menegaskan bahwa pihaknya mendapatkan bantuan dana dari para donator, sehingga pembangunan masjid dan TPA ini tidak menggunakan dana APBN sama sekali.
Ia juga menyebut kontribusi besar yang diberikan oleh Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) yang diketuai oleh mantan teroris Ali Fauzi. Baginya, keberadaan yayasan yang didirikan oleh puluhan mantan kombatan terorisme ini dapat menjadi role model untuk upaya deradikalisasi yang tengah digalakkan oleh BNPT.
Di akhir sambutannya, kepala BNPT, didampingi oleh Menlu, Retno LP Marsudi., anggota wantimpres, mayjen Pol. (Purn) Sidarto Danu Subroto., Imam besar Masjid Istiqlal, Prof. Nassarudin Umar., Tokoh nasional, Prof. Syafii Ma’arif., ketua pansus revisi UU terorisme, Muhammad Syafii ., serta Bupati Lamongan, Fadeli,, meresmikan masjid dan TPA BAitul Muttaqin dengan disaksikan oleh seluruh tamu undangan.
Kegiatan ini juga diikuti dengan pemberian cindera mata kepada puluhan mantan teroris yang hadir dalam peresmian tersebut. Cindera mata juga diberikan kepada santri-santri cilik TPA Baitul Muttaqin sebagai bentuk apresiasi dan dukungan penuh pemerintah terhadap upaya besar menjadikan Tenggulun sebagai salah satu pusat deradikalisasi di Jawa Timur.