As-Suwayda – Kelompok teroris Islamic State (ISIS) sudah mengaku terang-terangan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangkaian serangan bom bunuh diri dan serangan maut lainnya di Provinsi As-Suwayda, Suriah Selatan, pada Rabu (25/7) lalu.
Selain serangan bom bunuh diri di dua lokasi yakni di pasar dan sebuah jalan kota yang menewaskan sedikitnya 38 orang, ISIS juga menyerang posisi pemerintah dan pasukan keamanan di pusat kota As-Suwayda yang berjarak 100 km di sebelah tenggara Damaskus, Ibu Kota Suriah.
Berbarengan dengan itu, ISIS juga menyerbu sejumlah desa di wilayah timur laut As-Suwayda dan membunuh penduduk setempat.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris melaporkan, sedikitnya 94 orang prajurit pro pemerintah tewas dalam serangan ke sejumlah desa tersebut. Prajurit pro pemerintah yang tewas adalah warga sipil yang mengangkat senjata untuk melindungi desa mereka dari serangan ISIS.
“Selain menewaskan puluhan prajurit pro pemerintah, teroris ISIS juga membunuh penduduk di rumah mereka,” kata Kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman kepada presstv.com, Kamis (26/7).
“Jumlah korban tewas diperkirakan terus bertambah karena beberapa korban luka dalam kondisi kritis. Puluhan korban lainnya juga belum ditemukan,” imbuhnya lagi.
Abdel Rahman menambahkan, berdasarkan data sementara pihaknya, jumlah korban tewas akibat ledakan bom bunuh diri dan serangan bersenjata ISIS tercatat 221 orang, di mana 127 orang adalah warga sipil.
“Serangan ISIS pada Rabu lalu adalah serangan bersenjata paling maut di Provinsi As-Suwayda sejak perang saudara pertama kali meletus di Suriah pada tahun 2011,” kata Abdel Rahman.