Denpasar – Kasubdit I Ditreskrimum Polda Bali, AKBP Tri Kuncoro mengatakan bahwa tindakan radikalisme tidak identik dengan suatu agama. Hal itu disampaikannya dalam acara Festival Perdamaian Bali 2018 di Wantilan DPRD Provinsi Bali seperti dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (9/9/2018) siang.
“Radikalisme tidak ada kaitannya dengan masalah agama. radikalisme itu melakukan perlawanan dan penolakan, dan juga berupaya mengganggu tatanan dan menganggap pahamnya itu sangat benar dan yang lain salah,” katanya.
Mereka yang radikal itu memperjuangkan fahamnya dengan sikap emosional, Untuk pencegahannya yaitu dengan melakukan upaya preventif dengan pemetaan, sehingga apabila terjadi radikalisme lebih mudah melakukan penanganan.
“Gerakan radikal yang sifatnya perorangan merupakan gerakan radikal yang sulit diidentifikasi dan berbahaya, sehingga diperlukan sikap saling bahu membahu mengatasi hal tersebut,” ujarnya. (HP)
Attachments area