Baghdad – Pemimpin tertinggi organisasi radikal ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, dilaporkan kembali kehilangan anaknya di medan pertempuran. Seorang komandan angkatan bersenjata Irak mengklaim, putra bungsu pemimpin ISIS itu tewas dalam serangan udara Rusia di Suriah pada 22 September lalu.
Kabar tewasnya anak pemimpin ISIS ini disebutkan oleh pimpinan pasukan paramiliter di Irak, Jabbar al-Mamori.
“Kami menerima informasi, bahwa putra bungsu pemimpin ISIS tewas terkena serangan udara pasukan Rusia. Saat itu dia berada di persembunyan teroris di sebuah perkampungan Suriah,” ujar Jabbar, dikutip Al Arabiya dari situs Irak, IraqiNews.com, Rabu (3/10).
Abu Bakr al-Baghdadi dikabarkan punya 5 anak, empat anak dari istri pertama, dan satu anak lagi dari istri kedua. Sebelumnya, Abu Bakr al-Baghdadi sudah ditinggal mati anaknya yang bernama Hudhayfah al-Badri.
Al-Badri tewas saat terlibat baku senjata melawan pasukan koalisi Rusia dan Suriah, di sebuah pembangkit listrik di daerah Homs, Irak. Kabar tewasnya Al-Badri berkembang lewat Instagram.
Tidak ada detail lain terkait tewasnya al-Badri, tetapi pesan itu menyertakan foto seorang anak muda yang mengangkat senapan.
Abu Bakr Al-Baghdadi sendiri beberapa kali dikabarkan telah tewas. Pasalnya, sejak September 2017, media di Timur Tengah tak pernah lagi menerima kabar Abu Bakr al-Baghdadi.
Komando terakhir pria yang diyakini berusia 46 tahun itu adalah mendorong pasukan teroris ISIS untuk menambah teror ke negara-negara barat, dan mempertahankan posisi mereka di Suriah dan Irak.
Pada Mei 2018, unit intelijen Irak meyakini Abu Bakr al-Baghdadi bersembunyi di daerah perbatasan Suriah-Irak. Sebagaimana diketahui, kelompok teroris ISIS diberitakan semakin terdesak dan mulai kewalahan menahan gempuran dari pasukan koalisi Rusia dan Suriah.