Bamako – Kelompok teroris Islamic State (ISIS) mengaku sebagai pelaku serangan yang menewaskan 53 tentara Mali di pos militer di Indelimane, wilayah Menaka timur dekat Niger, Jumat, (1/11) lalu.
“Tentara kekhalifahan menyerang pangkalan militer tempat unsur-unsur tentara murtad Mali ditempatkan di Desa Indelimane,” kata ISIS dalam sebuah pernyataan, seperti dikabarkan Al Jazeera.
Bukan hanya itu, serangan lainnya terjadi pada Sabtu (2/11) di mana seorang tentara Prancis bernama Ronan Pointeau meninggal dunia setelah kendaraan lapis baja yang dia bawa menabrak alat peledak buatan (IED) di dekat kota Menaka.
Kedua serangan teror mematikan tersebut hanya berselang sehari setelah ISIS mengumumkan pengangkatan Abu Ibrahim al-Hashimi al-Quraishi sebagai khilafah baru pengganti Abu Bakr al-Baghdadi.
“Serangan teror mematikan ini menunjukkan pentingnya dan pahitnya perang melawan kelompok-kelompok teroris bersenjata di wilayah perbatasan yang mengangkangi Mali, Niger dan Burkina Faso,” begitu keterangan yang dirilis Kementerian Pertahanan Prancis.
Presiden Emmanuel Macron memberikan penghormatan kepada Pointeau dan menyatakan solidaritas dengan pasukan Perancis dan Afrika yang berperang di wilayah tersebut.