Jakarta – Santri memiliki andil besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak dulu santri merupakan benteng penjaga Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Hal itu dikemukakan Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Bekasi Muhammad Jufri kepada Damailahindonesiaku.com, Selasa (24/10/2017). “Santri sebagai benteng penjaga Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, itu sudah final,” katanya.
Dikatakan, semangat jihad dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak terlepas dari peran santri. “Santri secara ikhlas, secara tawaduh terhadap para kiyai yang memberi pemahaman besar sehingga semangat itu lahir yang disebut dengan resolusi jihad,” katanya.
Oleh karenanya, kata Jupri, sangat penting bagi bangsa ini karena sejarah selama ini tidak pernah mengingat ekspektasi santri. “Santri pun tidak mau disebut (tentang) itu. Cuma saya pikir ini harus menjadi catatan besar, negara juga harus menilai bahwa peran santri sangat besar, mereka punya dedikasi, punya akhlak, punya kemampuan, dan kebersamaan. Dan ini ciri khas Indonesia,” ujarnya.
Untuk itu, katanya, ke depan pemerintah harus memberikan kepercayaan peran santri dalam semua sektor untuk menangani pembangunan di segala bidang.
Sebagaimana diketahui, santri di sejumlah daerah memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2017 pada Minggu (22/10/2017), sebagai tindak lanjut dari Keputusan Presiden RI Nomor 22 Tahun 2015 yang menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
Hari Santri Nasional adalah bukti pengakuan negara atas jasa para ulama dan santri dalam perjuangan merebut, mengawal, mengisi dan mempertahankan kemerdekaan. Karena itu, pesan yang disampaikan dalam setiap HSN tidak jauh dari seruan untuk menjaga NKRI.
KH Sholahudin Wahid (Gus Sholah), pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, mengingatkan agar Hari Santri Nasional tidak diperingati dengan upacara saja. Semua santri harus menjadikan peringatan itu sebagai pemompa semangat untuk meningkatkan motivasi belajar dan kualitas daya saing.