Sanaa – Puluhan ribu warga Yaman berunjuk rasa di Sanaa. Mereka mengikuti seruan gerakan Houthi untuk mengutuk Amerika Serikat (AS) karena mencapnya sebagai kelompok teroris. Pengunjuk rasa juga mengecam AS yang mendukung koalisi militer pimpinan Arab Saudi yang memerangi Houthi di Yaman.
Para pengunjuk rasa memenuhi jalan lebar di ibu kota yang dikuasai Houthi, banyak yang memegang spanduk bertuliskan, “Amerika adalah ibu dari terorisme.”
Keputusan Trump menetapkan Houthi sebagai organisasi teroris asing ditetapkan hanya sehari sebelum pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) yang baru. Saat ini, keputusan itu sedang ditinjau pemerintahan baru Presiden Biden.
Pejabat dan badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah menyerukan agar langkah Trump tersebut dicabut karena khawatir memicu kelaparan skala besar.
“Keputusan Amerika tidak hanya menyangkut satu kelompok, tetapi menyangkut setiap warga Yaman, dan dengan demikian, konsekuensinya akan dirasakan semua orang Yaman,” ujar pejabat Houthi, Mohammed Haidara, dikutip dari Reuters.
Yaman Utara dikuasai Houthi yang menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional dari kekuasaan di Sanaa pada akhir 2014. Tindakan Houthi mendorong koalisi pimpinan Arab Saudi campur tangan beberapa bulan kemudian.
Amerika Serikat dan negara Barat lainnya telah memberikan pasokan senjata dan intelijen kepada koalisi Saudi. Amerika Serikat dan Arab Saudi melihat gerakan Houthi sebagai perpanjangan pengaruh Iran. Houthi menyangkal menjadi boneka Teheran dan mengatakan mereka memerangi sistem yang korup.