Jakarta – Kembali bukti kekejaman militan ISIS terungkap. Kali ini puluhan jenazah, termasuk anggota ISIS dan warga sipil di sebuah kuburan massal dekat bekas markas ISIS di kota Raqqa, Suriah akhir pekan kemarin.
Raqqa adalah bekas ibukota de fakto ISIS di bagian utara Suriah. Raqqa menjadi saksi para jihadis diusir oleh Pasukan Demokrat Suriah yang didukung AS pada Oktober 2017 lalu.
Dilansir dari AFP, seorang pejabat senior Dewan Sipil Raqqa, Abdallah al-Eriane mengungkapkan bahwa hampir 50 mayat telah ditemukan di kuburan massal yang bisa menampung hingga 200 jenazah itu.
Kuburan massal itu terletak di bawah lapangan sepak bola, dekat dengan rumah sakit tempat para jihadis menggali, sebelum akhirnya diusir dari kota.
“Itu nampaknya adalah satu-satunya tempat yang tersedia untuk pemakaman, yang dilakukan dengan tergesa-gesa. Para jihadis bersembunyi di rumah sakit,” ujar al-Eriane dikutip dari laman cnnindonesia.com.
Ia pun menyebut bahwa beberapa mayat diberi tanda dengan nama alias para jihadis, sedangkan warga sipil hanya diberi tanda nama awal mereka.
Dalam beberapa bulan terakhir, Suriah dan Irak telah menemukan kuburan massal di daerah-daerah yang sebelumnya didiami oleh para jihadis. Pasukan Suriah mengungkap sebuah kuburan massal berisi sisa-sisa lebih dari 30 orang yang dibunuh oleh ISIS di provinsi Raqqa pada Februari. Ini menyusul dua temuan serupa lainnya oleh tentara Suriah.
Kelompok ISIS yang memproklamasikan kekhalifahan atas wilayah Suriah dan Irak pada 2014, kini telah kehilangan hampir semua tanah yang pernah mereka kuasai. Mereka harus bertanggungjawab atas beberapa kekejaman selama masa pemerintahan penuh terornya, termasuk eksekusi massal dan pemenggalan kepala.