Deli Serdang – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II siap mendukung program yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk meminjamkan lahan miliknya dalam mendukung para santri yang merupakan anak-anak dari mantan teroris yang sedang menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Al Hidayah di Ds. Sei Mencirim, Kab. Deli Serdang, dalam mengembangkan keahliannya.
Hal tersebut dikatakan Direktur Utama (Dirut) PTPN II Dr. Ir. Mohammad Abdul Ghani, M.Si. usai melakukan pembicaraan terkait dukungannya tersebut dengan Kepala BNPT, Komjen Pol, Drs. Suhardi Alius, MH, di Pondok Pesantren Al Hidayah, Kab. Deli Serdang, Rabu (1/5/2019) siang.
“Saya siap mendukung program Kepala BNPT untuk di Sei Mencirim ini sendiri, yang mana disini adalah tanah HGU (Hak Guna Usaha) yang mana kami akan urus apa yang disampaikan Kepala BNPT dan kami akan urus ke Kementeraian BUMN sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar Dr. Ir Mohammad Abdul Ghani.
Namun dengan luasnya lahan milik PTPN yang lebih dari 30 Hektar (Ha) di kawasan tersebut, pria yang pernah menjabat sebagai Dirut PTPN XIII dan Dirut PTPN VI ini belum bisa memastikan berapa luas lahan yang akan dipinjamkan kepada BNPT tersebut.
Baca juga : BNPT dan PTPN II Diskusikan Masalah Penggunaan Lahan untuk Memberdayakan Para Santri di Ponpes Al Hidayah
“Tentunya nanti akan kami hitung terlebih dahulu teknisnya, karena disitu ada hal teknis yang menyangkut legal dan segala macamnya. Secara kendala sebenarnya juga tidak ada masalah, karena kalau dari negara (PTPN) ke negara (BNPT) itu tidak ada masalah, cuma karena kami belum tahu saja (mana lahan yang akan dipakai),” ujar peraih gelar Doktor dari Universitas Sumatera Utara ini.
Peraih gelar Magister Sains dari Universitas Gadjah Mada ini pun mengakui kalau apa yang ia lakukan dalam membantu BNPT ini juga sudah mendapat persetujuan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno.
“Sudah, waktu itu kami yang bertemu ibu menteri, kami dipanggil dan ibu Menteri BUMN mendukung rencana ini. Dan dengan dasar itu kami juga mengajak BUMN lain dan juga mitra-mitra kerja kami untuk membantu ini juga,” ujar mantan Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum PTPN XIII.
Bahkan Abdul Ghani juga telah melihat apa yang telah dilakukan BNPT ini tentu sangat luar biasa dan dirinya juga berjanji akan mengajak teman-temannya dari BUMN lainnya dengan program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya untuk bisa bersama-sama membantu BNPT dalam menjalankan program deradikalsiasinya.
“Dimana BUMN yang ada di Sumatera Utara itu ada enam. Kita akan ajak mereka untuk membantu memberdayakan baik dari segi ekonominya, maupun pemberdayaan pendidikan mereka. Mudah mudahan ini bisa menjadi apa yang diharapkan Kepala BNPT sebagai contoh bagi proses deradikaliasi terutama di semenanjung di Sumatra Utara ini,” kata alumni Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.
Selain terkait masalah peminjaman lahan, Abdul Ghani yang juga sudah mendapatkan pembekalan dari Kepala BNPT mengenai Bahaya Penyebaran Paham Radikal Terorisme dan Upaya Pencegahannya beberapa waktu lalu juga berharap jajaran satu level di bawah Direksi juga harus mendapatkan pembekalan serupa dari Kepala BNPT.
“Apa yang pernah beliau (Kepala BNPT) sampaikan pada kami, kami juga berharap program ini bukan hanya untuk Dirut BUMN saja, tapi juga kepada satu level dibawah Direksi juga perlu. Karena saya juga tahu persis di lapangan dimana beberapa anak-anak muda yang juga perlu mendapatkan paparan serupa,” ujarnya mengakhiri.
Turut mendampinginya dalam pertemuan tersebut yakni Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan (Kabag Sekper) PTPN II, Adi Arto, S.E dan Kabag Hukum dan Pertanahan PTPN II, Kennedy NP Sibarani S.H.