PT PLN Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Cegah Ancaman Radikalisme

Jakarta – PT PLN sosialisasi wawasan kebangsaan cegah ancaman
radikalisme di PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi
Tengah dan Gorontalo (UID Suluttenggo).

“Kali ini sosialisasi antiradikalisme dan wawasan kebangsaan pada
seluruh pegawai PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tahuna,”
kata General Manager PT PLN UID Suluttenggo, Ari Dartomo, di Manado,
Minggu (31/12).

Ia mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
seluruh karyawan dan karyawati di lingkungan kerja PLN UP3 Tahuna
terhadap paham radikalisme dan pentingnya mempertahankan wawasan
kebangsaan sebagai warga negara yang patuh pada UUD 1945 dalam menjaga
kesatuan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kegiatan ini bekerja sama dengan TNI AL Tahuna dan Polres Sangihe
dilakukan sebagai bentuk upaya pencegahan terhadap ancaman radikalisme
dan peningkatan wawasan kebangsaan di lingkungan kerja PLN.

“Kami berharap bahwa melalui kegiatan sosialisasi ini, maka upaya kita
bersama untuk mengantisipasi paham-paham tersebut, jangan menyebar di
dalam insan PLN,” kata Dartomo.

Kapolres Kepulauan Sangihe AKBP Dhana Ananda Syahputra, yang diwakili
oleh Kasi Humas Ipda Hantje Kaware dan Ipda R Lutam KBO Satuan
Narkoba, dalam materi sesi pertama, dengan tema ‘Anti Radikalisme’
menyampaikan, sosialisasi ini bagian dari tugas Polri dalam menjaga
stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat serta bagaimana cara
mengindentifikasi tanda-tanda radikalisme dan Tindakan bagaimana
melaporkan kepada pihak berwajib.

“Dengan diberikan materi tentang Anti Madikalisme ini, diharapkan
seluruh insan PLN dapat lebih waspada terhadap bahaya radikalisme yang
bisa datang kapanpun dan dimanapun, agar proses bisnis di PLN tetap
terjaga dan pelayanan pada pelanggan tidak terganggu,” ujarnya.

Komandan Pangkalan TNI AL Tahuna, Kolonel Laut (P) Mohammad Bayu
Pranoto P, sebagai pemateri sesi kedua tentang Wawasan Kebangsaan,
berharap kepada seluruh pekerja di PLN yang melayani masyarakat lewat
kelistrikan dan berhubungan dengan pelanggan/masyarakat. Sehingga
mampu melalui peningkatan wawasan kebangsaan ini kedepannya dapat
memberikan pelayanan terbaik yang didasarkan pa nilai-nilai
kebangsaan.

“Diharapkan pengetahuan ini agar dapat menjadi pedoman dalam kita
sebagai warga negara yang baik, agar pelayanan dan suplai pasokan
listrik dapat dinikmati secara optimal kepada pelanggan yang tentunya
berdasarkan nilai-nilai kebangsaan,” ujar dia.

Lebih lanjut dijelaskan, tujuan materi ini yaitu menjaga dan
mengimplementasikan wawasan kebangsaan untuk memantapkan Pengamalan
Pancasila, Pelaksanaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun
1945, Pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta Mempertahankan dan
Memelihara Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelasnya.

Manager UP3 Tahuna, Muhammad Taufik, mengatakan sosialisasi ini
dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran paham radikalisasi di
lingkungan kerja PLN, yang dikhawatirkan berbahaya jika paham itu
menyebar, dikhawatirkan akan menjadi aksi-aksi terorisme, dan kita
perlu mencegah hal itu.

“Wilayah kerja PLN UP3 Tahuna, berada di Kepulauan tersebar yang
berbatasan langsung dengan negara lain, sehingga hal itu dapat
memperbesar peluang terjadinya radikalisme maupun aksi terorisme,”
ujar Taufik.

Dengan kolaborasi PT PLN dengan aparat kepolisian dalam upaya menjaga
keamanan dan keutuhan negara. PLN sebagai perusahaan milik negara
turut berkomitmen untuk memberikan sosialisasi dan pembinaan kepada
masyarakat guna mewujudkan Indonesia yang aman, damai, dan bersatu di
era digitalisasi saat ini memudahkan transfer informasi yang bergerak
begitu cepat.

PT PLN juga terus berupaya meningkatkan kecepatan layanan bagi seluruh
pelanggan dengan dengan menghadirkan aplikasi PLN Mobile sebagai
solusi one stop service yang dapat diunduh secara gratis dari
PlayStore dan App Store.