Jakarta – Guna memperkuat daya tangkal penyebaran paham radikal terorisme di lingkungan aparat pertahanan negara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH, memberikan pembekalan mengenai Bahaya Paham Radikalisme Terorisme dan Upaya Pencegahannya kepada prajurit Korps Marinir TNI-AL di wilayah pada Kamis (14/3/2019)
Pembekalan mengenai upaya Pencegahan Paham Radikalisme Terorisme yang diberikan Kepala BNPT ini mendapatkan respon positif dari prajurit Korpas Marinir yang turut hadir dalam pembekalan tersebut. Karena pembekalan yang diberikan Kepala BNPT ini bukan hanya sekedar upaya penanggulangan terorisme yang dilakukan aparat TNI semata, tetapi juga bagaimana prajurit Korps Marinir juga bisa lingkungan tempat tinggalnya agar terhidar dari penyebaran paham radikal terorisme.
Komandan Resimen Bantuan Tempur (Danmenbanpur) 1 Marinir, Kolonel Mar. I. Dewa Nyoman Gede Rake Susilo mengatakan bahwa apa yang telah disampaikan Kepala BNPT kepada prajurit Marinir yang hadir tentunya sangat bermanfaat Karena tindakan terorisme itu dapat mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Tentunya ini suatu tindakan yang sangat baik bagi BNPT. Dan kita selaku TNI khususnya Marinir, bagaimana kita bisa menyikapi teroris ini,” ujar Kolonel Mar. I. Dewa Nyoman Gede Rake Susilo usai menerima pembekalan tersebut.
Mantan Komandan Pusat Pendidikan Bantuan Tempur (Danpusdik Banpur) Kodikmar ini juga mengapresiasi langkah yang telah dilakukan Kepala BNPT dalam mempertemukan mantan teroris dengan para korban dari aksi terorisme untuk bisa mewujudkan perdamaian dan budaya saling memaafkan.
“Kepala BNPT telah membuat langkah bagaimana korban bisa dipersatukan dengan mantan teroris. Sehingga kita pun juga bangga dan mengetahui bagaimana tindakan dari BNPT terhadap penanganan teroris maupun korban teroris,” ujar mantan Pasops Menbanpur-1 Marinir
Dirinya mengatakan mengatakan, dengan adanya pemaparan dari kepala BNPT tadi juga bagian dari upaya Korps Marinir untuk melindungi keluarga besar dan lingkungan tempat tinggalnya agar tidak terkena paham-paham radikalime terorisme.
Baca juga : Prajurit Marinir Harus Memahami Secara Utuh Bahaya Radikalisme Terorisme di Indonesia
“Karena kita tahu kita hidup di masyarakat. Bukan di suatu Komplek Marinir, tapi menyebar. Sehingga kita bisa beritahu ke anggota ke seluruh perwira di jajaran di bawah saya, Menbanpur, untuk bisa mewaspadai hal ini, sehingga hal ini tidak akan terjadi di Korps Marinir,” kata mantan Danyon Zeni 1 Marinir ini mengakhiri
Sementara dalam kesempatan tersebut Komandan Batalyon Kendaraan Pendarat Amfibi (Danyon Ranratfib) 1 Marinir, Mayor Mar. Wantono, mengatakan bahwa dari penjelasan Kepala BNPT tersebut itu yang membuatnya terkesan adalah pola pendekatan soft approach (pendekatan lunak) yang dilakukan BNPT selama ini terhadap mantan teroris.
“Yang kami tangkap dari penjelasan Kepala BNPT tersebut yang paling utama adalah ada dua pendekatan yang dilakukan BNPT yang telah disampaikan oleh Kepala BNPT tadi yakni soft dan hard approach. Tapi yang paling penting dan diulas secara mendetail yakni softa approach, Dan tentunya ini jarang sekali atau bahkan tidak pernah kami jumpai. Dan ini mungkin yang bisa kita terapkan mungkin di satuan-satuan kami di Korps Marinir,” ujar Mayor Mar. Wantono..
Senada dengan Kolonel Mar. Rake Susilo, dirinya mengatakan bahwa apa yang telah dipaparkan Kepala BNPT tadi juga merupakan upaya keluarga besar Korps Marinir untuk menjaga lingkungannya agar terhinar dari penyebaran paham radikal terorisme.
“Tentunya bukan hanya kita, mungkin keluarga besar kita termasuk masyarakat masyarakat sipil yang mungkin tinggal sama kita. Karena seperti kita ketahui anggota Korps Marinir ini tinggalnya banyak yang di luar kompleks, tidak bergabung dengan satuan yang lain,” katanya.
Dirinya berharap kedepannya sinergitas yang dibangun antara Marinir dengan BNPT bisa terus terjalin dengan baik dan berkesinambungan. “Intinya tetap menjalin silaturahmi yang baik, saling bersinergi tentunya kita akan dapat mengambil manfaatnya untuk NKRI yang utama,” katanya mengakhiri.