Jakarta – Progam deradikalisasi narapidana terorisme (napiter) bagi
Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Teroris Lembaga Pemasyarakatan Kelas
IIA Kediri membuahkan hasil. Salah satunya napiter mengisi waktu
luangnya untuk membuat kerajinan tangan bernilai seni. Malahan dengan
pembinaan dan pendekatan yang baik, napiter ini membuat Souvernir
gelang plastik bertuliskan “Love Indonesia”.
Plt Kepala Lapas Kelas IIA Kediri Budi Ruswanto mengungkapkan, salah
satu kabar bahagia bagi Lapas Kediri karena pembinaan yang dilakukan
selama ini mendapat hasil positif.
Dijelaskan Budi, bagi sebagian orang mungkin souvenir yang bertuliskan
“Love Indonesia” itu sangat bermakna karena dibuat warga binaan
narapidana terorisme. Selain bertuliskan itu ada yang bertuliskan
“Indonesia ” juga souvenir gelang bertulisan “Bhineka Tunggal Ika”.
Saat ini di Lapas Kediri membina 3 napiter dari tempat asal yang
berbeda. Diharapkan dengan adanya kerajinan gelang buatan napiter,
menandakan upaya Lapas Kediri telah berhasil yang melalui dari program
deradikalisasi. Hal ini juga berlangsung dengan bantuan BNPT, Densus
88, hingga BIN.
Budi akan selalu mendukung kegiatan – kegiatan yang bernilai positif
untuk para WBP. Karena apa saja kegiatan bernilai positif akan
menambah keterampilan para warga binaan, khususnya napiter.
Sementara warga binaan napiter yang belum disebutkan identitasnya
mengatakan, kerajinan tangan buatnya berbahan dasar beberapa tas
kresek, benang dan butuh kesabaran.
“Kami bersyukur, walaupun kami di dalam Lapas yang sedang menjalani
masa hukuman, mendapatkan dukungan untuk mengembangkan skill kami
dalam membuat kerajinan tangan ini,” ungkapnya.
Termasuk dalam mendapat benang ini yang sudah mendapatkan izin dari
pihak keamanan Lapas. Sehingga tidak ada hambatan untuk terus berkarya
walaupun di dalam Lapas.