Profesor Syahrin : Terorisme Tanggung Jawab Moral Da’i

Bintan – Paham radikal-terorisme yang banyak dilatari oleh kesalahan dalam memahami ajaran agama itu dipandang ketua MUI Sumut, Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA., sebagai tanggung jawab moral para da’i. hal itu dikatakan saat menjadi narasumber pada dialog pelibatan da’i untuk pencegahan paham radikal-terorisme di Bintan, hari ini, Kamis (19/05/16).

Ia juga menyebut bahwa kelompok radikal menggunakan tempat-tempat ibadah untuk menyebarkan ajaran dan ajakan kekerasan kepada masyarakat, karenanya ia menghimbau agar para da’I melakukan upaya nyata untuk mengatasi hal ini.

“Paham radikal-terorisme adalah tanggungjawab moral da’i. Ketika paham anarkis ini berkembang di Kepri, maka saat itu peran da’i di kabupaten Bintan dipertanyakan,” ujarnya.

Terkait dengan munculnya banyak da’i yang justru mengajarkan kekerasan, guru besar UIN Sumut itu menyebut bahwa kebanyakan da’i saat ini tidak belajar agama dari guru yang kredibel, tetapi hanya dengan membuka internet atau membaca buku-buku tanpa daya saring, karenanya ia tidak mengapa ada banyak da’i yang tidak kompeten.

Meski demikian ia juga percaya bahwa da’I yang memiliki integritas tinggi masih ada banyak, lebih banyak daripada da’I modern. Karenanya ia menghimbau agar para da’i yang ada di provinsi Bintan untuk tidak radikal, karena hal itu akan mencoreng harga diri seorang da’i.

Sebelumnya, ia menyebut kegiatan yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini sudah sangat tepat untuk menghentikan penyebaran paham-paham kekerasan yang dibungkus agama. Terlebih melalui kegiatan ini BNPT mampu mengumpulkan para da’i yang ada di kabupaten Bintan untuk duduk bersama dan membahas upaya-upaya nyata yang bisa dilakukan untuk menangkal radikalisme dan terorisme.