Banda Aceh – Radikalisme yang dibiarkan hidup berkembang di Timur Tengah telah membawa negara-negara di kawasan tersebut jatuh ke dalam konflik berkepanjangan. Bukan hanya menghancurkan pembangunan, namun juga rasa kemanusiaan.
“Seluruh lapisan masyarakat kita jangan sampai lengah, jika tidak ingin digerogoti oleh penyakit yang sama,” kata Ketua FKPT Aceh, Prof. Yusni Saby, saat menyampaikan sambukan ddi pembukaan kegiatan Pelibatan Komunitas Seni dalam Pencegahan Terorisme di Banda Aceh, Rabu (12/4/2017). Saking bahayanya radikalisme, Yusni menyampaikan pesan tersebut hingga dua kali.
Kegiatan Pelibatan Komunitas Seni Budaya dalam Pencegahan Terorisme sendiri mengambil tema “Sastra Cinta Damai, Cegah Paham Radikal” bertujuan untuk mengajak sastrawan, khususnya di Aceh, untuk menyatukan bahasa menolak segala bentuk kekerasan atas nama apapun.
“Kita percaya, bahwa sastra memiliki daya untuk menguatkan semangat damai di tengah masyarakat Aceh yang lelah dengan konflik lama dan tidak mau menerima potensi konflik baru yang dipicu oleh motivasi ideologi radikal terorisme,” tegas Kabid Sosial Budaya FKPT Aceh Kurniawan, dalam laporan pelaksanaan kegiatannya selalu Ketua Panitia Pelaksana.
Kegiatan Pelibatan Komunitas Seni dalam Pencegahan Terorisme di Banda Aceh diselenggarakan oleh BNPT dan FKPT Aceh. Kegiatan yang sama sudah dan akan dilanksanakan di 32 provinsi se-Indonesia. [shk]