Kupang- Kedamaian merupakan pengertian dari islam, tapi akhir-akhir ini kedamaian itu tengah diacak-acak dan dibelokkan oleh kelompok tertentu menjadi sesuatu yang kacau dan berbau kekerasan.
Kelompok ini sangat ramai diberitakan di media, baik visual maupun media cetak. Mereka gencar melakukan propaganda di berbagai media.
Dalam Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme di Lintas Agama di Kupang, Kamis (14/07/2016), Prof. Syahrin menegaskan bahwa kelompok ini adalah dajjal. Dajjal itu memiliki ciri-ciri keras dalam bertindak dan bermata satu. Dialog ini digelar BNPT bersama FKPT Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Terorisme itu adalah dajjal, karena mereka menghalalkan aksi kekerasan dalam mengembangkan ideologinya dan mereka memandang persoalan hanya dengan satu sisi (mata satu). Atas dasar ini saya sebut teroris sebagai dajjal,” tegasnya.
Pengurus MUI SUMUT ini melnjutkan bahwa ciri-ciri paham radikalisme adalah sempit, fundamental, eksklusif, keras, dan selalu ingin mengoreksi paham orang lain. Benih-benih ini sudah sangat banyak, sehingga nantinya akan menjadi gelombang yang bisa mengancam stabilitas negara.