Gorontalo – Aktris pemeran film “Sokola Rimba”, Prisia Nasution, hadir sebagai pemateri dalam kegiatan Workshop BNPT Video Festival yang diselenggarakan oleh BNPT dan FKPT Gorontalo, Rabu (20/9/2017). Kepada pelajar peserta kegiatan, dia mengajak agar kepemilikan gadget dimanfaatkan secara positif.
“Adik-adik di sini punya smartphone semuanya, kan?” tanya Prisia mengawali paparan materinya. “Yang belum punya nanti akan dibelikan oleh Pak Fahrudin,” lanjutnya disambut tawa peserta.
Kepemilikan smartphone atau gadget, lanjut Prisia, di era kemajuan teknologi saat ini dirasa sudah merata oleh seluruh masyarakat Indonesia, tak terkecuali kalangan pelajar. Namun sayang, kesadaran memanfaatkan gadget tersebut dinilainya belum merata dipraktikkan oleh masyarakat.
“Di sini BNPT, saya, nanti ada Mbak Chandra (Wibowo) dan kawan-kawan di FKPT Gorontalo hadir, mengajak adik-adik untuk memanfaatkan gadget secara positif. Gadget tidak hanya untuk menelpon dan bermedia sosial saja biasa, namun ikut terlibat dalam pencegahan terorisme,” jelas Prisia.
Ajakan pemanfaatan gadget secara positif adalah untuk merekam pembuatan video kontrapropaganda radikalisme terorisme, dan menyebarluaskannya ke media sosial. “Saya jauh-jauh dari Jakarta hadir bukan karena materi, tapi karena panggilan bagaimana Indonesia bisa terbebas dari paham radikal terorisme. Saya mengajak adik-adik di sini juga ikut dalam pencegahan terorisme,” ungkapnya.
Aktris yang juga ambil peran di film “Sang Penari” tersebut menilai lomba video pendek yang diselenggarakan BNPT adalah terobosan untuk mengajak generasi muda terlibat dalam usaha Pemerintah melakukan pencegahan terorisme. Perlombaan pada tahun 2017 mengambil tema “Di Bawah sang Merah Putih”, di mana peserta akan diberikan pembekalan terkait teknis pembuatan video.
“Nanti ada Mbak Chandra, ada saya. Kita sama-sama sharing, belajar bersama bagaimana membuat video yang baik untuk pencegahan terorisme,” tandas Prisia.
Terkait tema yang ditetapkan oleh BNPT, Prisia menilainya sebagai pilihan tepat. Tema tersebut juga diharapkan mampu menumbuhkan dan meningkatkan kecintaan kalangan pelajar kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Workshop BNPT Video Festival merupakan salah satu metode yang dijalankan di kegiatan Pelibatan Pemuda dan Perempuan dalam Pencegahan Terorisme. Satu metode lainnya adalah Rembuk Kebangsaan: Perempuan Pelopor Perdamaian, sebuah upaya menumbuhkan kesadaran kelompok perempuan atas potensinya dalam menciptakan kedamaian bermasyarakat. Kegiatan ini sudah dan akan dilaksanakan di 32 prvinsi sepanjang tahun 2017. [shk/shk]