JAKARTA– Presiden Joko Widodo (Jokowi) Menerima Pengurus Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/6/2015).
Dalam pertemuan tersebut, Presiden menegaskan tentang peran dan posisi LPOI yang strategis. karena keberadaan LPOI di tengah-tengah masyarakat dapat memberikan pencerahan dan membentengi masyarakat dari pengaruh luar yang tidak sesuai falsafah bangsa.
Peran itu menurut Presiden kata Tim Komunikasi Presiden
Teten Masduki, bisa dilakukan antara lain melalui sinergi dengan Kementerian Agama lewat berbagai program kegiatan yang mampu meningkatkan kualitas keagamaan di Indonesia.
“Salah satunya melibatkan LPOI dalam pengembangan pendidikan di Perguruan Tinggi Islam Moderat yang berkisar pada pemikiran dan peradaban Islam,” ungkap Teten kepada wartawan, Rabu (17/6/2015).
Selain itu, residen mengapresiasi LPOI yang memiliki perhatian besar terhadap pencegahan dan penanggulangan aksi terorisme dan radikalisme agama.
Terkait dengan masukan LPOI untuk mencari kelompok perekrut sejumlah WNI yang berangkat ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan ISIS dan pengawasan terhadap masuknya dana-dana asing yang penyalurannya langsung ke sejumlah kelompok masyarakat tanpa melalui pemerintah, Presiden menyatakan akan menindaklanjuti lewat kementerian dan lembaga yang berwenang.
Lebih jauh Presiden menyambut baik usulan LPOI yang meminta Pemerintah sesegera mungkin mengevakuasi WNI yang berada di Suriah (514 WNI).
Untuk itu, Presiden akan menugaskan Kementerian Luar Negeri dan lembaga terkait untuk melaksanakannya.
LPOI adalah gabungan 12 ormas Islam mayoritas yang masing-masing sudah berdiri sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU), Syarikat Islam Indonesia (SII), Persatuan Islam (PERSIS), Al Irsyad Al Islamiyyah, Mathlaul Anwar, Al-Ittihadiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ikatan DA’I Indonesia (IKADI), Azzikra, Al-Washliyah, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), dan Persatuan Umat Islam (PUI).
sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2015/06/17/presiden-peran-strategis-ormas-islam-cegah-terorisme-dan-radikalisme