Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan, Presiden Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi akan menjadi pembicara utama soal terorisme dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Grup Dua Puluh atau G20 di Hamburg, Jerman yang berlangsung 7-8 Juli 2017 mendatang.
Dikatakan, Presiden Jokowi telah diminta untuk bicara sebagai ‘lead speaker’ untuk gosip penanggulangan terorisme di G20). Sayangnya, Menlu Retno Marsudi enggan mengemukakan lebih detil masalah apa yang akan dibicarakan Presiden di KTT G20 itu.
“Terkecuali jadi pembicara kunci, Presiden juga diminta untuk mengemukakan intervensi dalam satu session di G20 yang mengulas masalah ekonomi serta keuangan. Cuma itu yang dapat saya berikan terlebih dulu, ” kata Menlu Retno kepada wartawan di kantor Kemenlu, Selasa (4/7/2017).
Di KTT G20 tersebut, Indonesia akan mengutamakan tiga hal dalam jalinan bilateral. Pertama masalah keberlanjutan dalam bidang ekonomi. Bagaimana perkembangan ekonomi global bisa dikerjakan dengan inklusif serta berwawasan lingkungan. Kemudian mengenai ketahanan ekonomi dan tanggung jawab negara-negara pada pembangunan dunia yang beradab.
Di samping menjadi pembicara utama dalam penanganan terorisme di KTT G20, Presiden akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Sebelumnya, Jokowi sudah melakukan pembicaraan telepon dengan Trump, tetapi pertemuan di Jerman itu akan menjadi yang pertama dalam konteks bilateral.
Sebelumnya, Jokowi sudah bertemu dengan Trump pada KTT Arab Islam-Amerika Serikat di Riyadh, Arab Saudi. Tetapi, dalam KTT itu, Jokowi tak secara langsung bertemu dengan Trump dalam konteks pertemuan bilateral.
Selain dengan Trump, Jokowi akan melakukan pertemuan bilateral dengan pimpinan negara lain, seperti Belanda, Norwegia, Vietnam, dan Spanyol. Kemlu juga masih berupaya agar pertemuan dengan Korea Selatan bisa dilakukan.