Amman – Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan, siap mengerahkan militer untuk membantu Yordania memerangi kelompok ISIS. Pernyataan itu dia sampaikan dalam sebuah forum bisnis di Amman, seperti diberitakan Rappler, Kamis (6/9/2018).
Presiden berjuluk The Punisher itu mengungkapkan, ISIS digerakkan hanya dengan satu ideologi, “untuk menghancurkan dan membunuh”.
“Jika ada yang bisa kami bantu. Mungkin kalian kekurangan tentara. Dari 110 juta bisa saya kerahkan satu batalion,” kata Duterte.
Sebelumnya, mantan Wali Kota Davao itu mengatakan bahwa jumlah populasi di Filipina mencapai 110 juta jiwa.
“Dua, tiga, empat, lima batalion siap saya kirim kepada kalian. Pemerintahan saya berkomitmen memperjuangkan sejarah yang benar,” tegas dia.
Presiden 73 tahun itu melanjutkan, dia melihat Filipina bakal sangat membutuhkan Yordania, begitu juga sebaliknya. Duterte menjamin, dia bakal memelihara hubungan yang terjalin di antara kedua negara. “Warga saya akan melihat Anda telah membuka hubungan baik dengan kami,” ujar dia.
Yordania yang berbatasan dengan Irak dan Suriah sering mendapat serangan dari ISIS.
Di Filipina, pemerintahan Duterte harus berjibaku dengan kelompok Maute yang berafiliasi dengan ISIS di Marawi.
Pada Mei 2017, 1.100 orang yang sebagian besar merupakan anggota Maute tewas dalam baku tembak dengan pasukan pemerintah.