Paris – Pihak berwenang Prancis akan menggeledah puluhan masjid dan tempat salat yang dicurigai menjadi markas penyebaran ajaran radikalisme pada Kamis (3/12).
Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan langkah itu dilakukan demi menindak keras kaum ekstremis Islam di Prancis menyusul rentetan serangan teror setelah penerbitan karikatur Nabi Muhammad buatan majalah satir, Charlie Hebdo.
Darmanin mengancam akan menutup masjid dan tempat salat yang kedapatan menyebarkan ajaran radikal dan ekstremisme.
Dikutip dari AFP, Darmanin tidak mengungkapkan tempat ibadah mana yang akan dirazia. Namun, menurut dokumen kepala keamanan nasional regional, aparat berwenang berencana merazia 16 masjid di Ibu Kota Paris dan 60 lainnya di seluruh Prancis.
Darmanin mengatakan bahwa sebagian kecil dari total 2.600 masjid dan tempat salat di Prancis diduga mengajarkan teori-teori radikal. Meski begitu, Dormanin menegaskan bahwa radikalisasi belum meluas di Prancis.
“Hampir semua Muslim di Prancis menghormati hukum negara Republik dan dirugikan oleh (kaum radikal) itu,” kata Dormain.
Isu radikalisme dan ekstremisme kembali mencuat di Prancis setelah pemenggalan seorang guru sejarah, Samuel Paty, oleh seorang imigram Muslim asal Chechnya beberapa waktu lalu.