Pramuka di Pesantren: Perkuat Pancasila, Hadapi Tantangan Era Digital

Samarinda – Peringatan Hari Pramuka ke-64 di Pondok Pesantren Nabil Husein, Samarinda, Kamis (14/8/2025), menjadi ajang meneguhkan peran generasi muda dalam menjaga Pancasila di tengah derasnya arus digitalisasi.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Samarinda, Erham Yusuf, yang memimpin upacara, menyampaikan pesan Koordinator Nasional Gerakan Pramuka. Ia menekankan bahwa Pramuka harus menjadi garda terdepan dalam mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Tema ini bukan hanya slogan. Ini adalah tekad bersama untuk membangun ketahanan bangsa melalui kerja sama,” ujarnya dikutip dari rri.co.id.

Erham mengingatkan, kemajuan teknologi membawa tantangan serius, mulai dari maraknya judi online, perundungan di media sosial, hingga penyalahgunaan narkoba. Menurutnya, satu-satunya cara menangkis ancaman ini adalah memperkuat karakter generasi muda lewat nilai-nilai Pancasila dan Dasa Dharma Pramuka.

Ia juga menepis anggapan bahwa Pramuka bertentangan dengan ajaran agama. “Justru, nilai sopan santun, kejujuran, dan disiplin yang diajarkan Pramuka sejalan dengan prinsip-prinsip agama yang dianut masyarakat Indonesia,” jelasnya.

Peringatan di Pondok Pesantren Nabil Husein diikuti ratusan santri dari jenjang SMP, MTS, SMA, hingga SMK. Di pondok ini, kegiatan Pramuka menjadi program wajib setiap Sabtu sebagai bagian dari pembinaan karakter dan kedisiplinan.

Sejak berdiri pada 2002, pondok pesantren ini aktif mengikuti berbagai kegiatan Pramuka, bahkan kerap menjadi wakil Kalimantan Timur di ajang nasional yang digelar Kementerian Agama.

Erham berharap, semangat Hari Pramuka dapat memperkuat rasa kebangsaan generasi muda. “Pramuka harus hadir di tengah masyarakat, berkontribusi nyata, dan menjadi teladan dalam memegang teguh Pancasila,” tegasnya.