Jakarta – Sebagai salah satu pasukan elite di lingkungan TNI, khususnya TNI-AU, Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI-AU memiliki tugas yakni membina kekuatan dan kemampuan operasinal satuan-satuannya untuk melaksanakan tugas operasi perebutan, pengendalian Pangkalan Udara, pertahanan udara, pengamanan alutsista stategis, khusus seperti operasi penanggulangan bajak udara serta operasi tempur lainnya sesuai kebijakan Panglima TNI
Melihat tugas yang diemban Korpaskhas TNI-AU yang begitu komplek tentunya juga menutut para prajurit Korpaskhas untuk selalu mengikuti dinamika perkembangan situasi seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi agar mampu melaksanakan dan bertugas secara professional.
Namun dengan kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat apalagi dengan maraknya penyebaran paham radikalsime terorisme melalui dunia maya yang dapat membayakan keutuhan bangsa dan negara, maka perlu kiranya prajurit Korpaskhas memahami mengenai bagaimana ancaman bahaya penyebaran paham radikalisme terorisme ini bisa terjadi di tengah tengah masyarakat.
Untuk itulah Komandan Korpaskhas TNI-AU, Marsda TNI Eris Widodo Yuliastono, S.E., M.Tr. (Han) mengundang Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH, untuk memberikan pencerahan secara utuh mengenai Bahaya Penyebaran Paham Radikal Terorisme dan Upaya Pencegahannya kepada prajurit Korpaskhas TNI-AU yang ada di wilayah Jakarta, Bandung dan Bogor
“Maksud dari Korpaskas mengundang Kepala BNPT tentumnya untuk memberikan pencerahan dan pembekalan kepada prajurit Paskhas bahwa prajurit Paskhas merupakan bagian dari TNI. Dan tentunya TNI bersama Polri untuk berada di Garda terdepan untuk melaksanakan tugas membasmi teroris dan radikalisme,” ujar Marsda TNI Eris Widodo Yuliastono, usai pembekalan yang berlangsung di Aula Mako Batalyon Komando 467/Hardha Dedali, Wing I/Harda Marutha Paskhas, komplek Halim Perdanakusumah, Jakarta, Senin (8/4/2019) petang.
Lebih lanjut mantan Wadan Korpaskhas ini memberikan gambaran bahwa bagaimana kita semua dapat melaksanakan tugas dengan baik kalau kita tidak atau belum mampu untuk memahami dan mengendalikan situasi yang ada di lingkungan kita sendiri.
“Maka dari itu sangat perlu untuk setiap prajurit Paskhas agar mampu di dalam dirinya dan keluarganya dapat mengantisipasi dari gerakan radikal dan teroris tersebut. Sehingga diharapkan prajurit-prajurit ini akan mampu melaksanakan tugasnya secara profesional,” ujar alumni AAU tahun 1988 ini..
Dengan adanya pembekalan dari Kepala BNPT secara gamblang dan menyeluruh tersebut, perwira tinggi berpangkat Bintang Dua kelahiran Jakarta, 11 Juni 1964 ini berharap kepada seluruh prajuritnya dan seluruh keluarga besar Paskhas untuk bisa melindungi diri dari bahaya penyebaran paham radikalisme.
“Tentunya demikian. Jadi baik dari prajurit itu sendiri dan keluarganya harus bebas dari radikalisme dan terorisme,” ucap mantan Komandan Wing I/Paskhas Harda Marutha ini.
Mantan Inspektur Korpaskhas ini pun berharap adanya sinergitas yang berkelanjutan antara Korpaskhas dan BNPT dalam upaya penanggulangan terorisme. “Memang kegiatan ini harus secara sinergi dilaksanakan. Karena tidak mungkin dari bagian per bagian untuk melaksanakan tugas yang sangat berat,” ucap mantan Kasubdit Rencana Operasi pada Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI ini.
Untuk itu pria yang pernah menjabat sebagai Komandan Skadron 461/Cakra Bhaskara dan Komandan Skadron 462/Pulanggeni Paskhas ini mengucapkan banyak terima kasih kepada Kepala BNPT yang telah berkunjung ke Korpaskhas guna memberikan pembekalan kepada para prajurit Korpaskhas.
“Kunjungan Kepala BNPT ini merupakan suatu kehormatan dan bukti adanya jalinan kerjasama yang baik antara instansi. Diharapkan hubungan kerjasama ini dapat lebih ditingkatkan dalam berbagai kegiatan yang lain,” ucap mantan Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda saat memberikan sambutan pembukanya di acara tersebut.