Jakarta – Penjelasan secara utuh mengenai Bahaya Penyebaran Paham Radikal Terorisme dan Upaya Pencegahannya oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Drs. Suhadi Alius, MH, kepada prajurit Korpaskhas TNI-AU yang ada di wilayah Jakarta, Bandung dan Bogor mendapatkan apresiasi dari prajurit Paskhas.
Asisten Intelijen Korpaskhas, Kolonel Pas Roosen Lymson Sinaga, yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia Pelaksana acara pembekalan tersebut mengatakan bahwa apa yang telah disampaikan Kepala BNPT itu sangat bermanfaat dan menambah wawasan kepada jajaran prajurit Korpaskhas dalam upaya mencegah paham tersebut di lingkungan keluarga besar Paskhas. Pembekalan tersebut digelar di Aula Mako Batalyon Komando 467/Hardha Dedali, Wing I/Harda Marutha Paskhas, komplek Halim Perdanakusumah, Jakarta, Senin (8/4/2019) siang
“Kunjungan Kepala BNPT ke Korpaskhas ini sangat bermanfaat sekali karena paham radikalisme dan terorisme ini langsung dijelaskan beliau kepada seluruh prajurit korpaskhas baik itu Bintara Tamtama maupun perwira. Sehingga kedepan akan lebih baik pemahaman atau ancaman yang bisa timbul di lingkungan maupun di dalam satuan masing-masing,” ucap Kolonel Pas. Roosen Lymson Sinaga, usai pembekalan yang berakhir Senin petang tersebut.
Dikatakan mantan Kasubdit Asia Afrika pada Direktorat Kerjasama Bilateral di Kedeputian III bidang Kerjasama Internasional BNPT ini, sebagai garda terdepan bangsa, seluruh prajurit Korpaskhas harus bisa lebih memahami secara langsung mengenai apa yang telah disampaikan oleh Kepala BNPT mengenai penanggulangan terorisme dengan berbagai macam cara baik menggunakan pola soft approach yang dilaksanakan dan juga hard approachnya.
“Tentunya ini bagian daripada pembinaan dan kerjasama antara BNPT dengan Korpaskhas, Jadi ini sangat bermanfaat sekali dan mudah-mudahan ke depan akan berkelanjutan untuk tugas-tugas yang lainnya demikian saya sebagai panitia sangat berterima kasih,” ujar mantan Komandan Satuan Bravo 90/Anti Teror Paskhas dan Komandan Wing I Paskhas ini
Dalam kesempatan tersebut Komandan Satuan Bravo 90/Anti Teror Paskhas, Kolonel Pas. Nana Setiawan mengatakan bahwa apa yang telah disampaikan Kepala BNPT tersebut telah memberikan pencerahan bagi pihaknya khususnya tentang sejarah perkembangan terorisme yang ada di Indonesia termasuk peningkatan program deradikalisasi yang sudah dilakukan oleh BNPT sendiri,
Apalagi dalam upaya penanggulangan terorisme tersebut menurutnya, Kepala BNPT dengan terobosannya telah membuat program winning heart and mind yang mana dapat menyentuh ataupun mengambil hati hati dan pikiran dari para mantan pelaku teroris dan juga para korban dari kejadian aksi terorisme tersebut
“Jadi kegiatan ini sangat bermanfaat sekali, selain buat kami keluarga besar prajurit Korpaskhas untuk flash back kepada keluarga besar Korpaskhas sendiri untuk menjaga kedalam maupun keluar. Jjadi itu hikmah yang kami ambil maupun petik dari kegiatan pembekalan Kepala BNPT tersebut,” ucap mantan Komandan Wing III/Harda Marutha ini
Untuk itu alumni AAU tahun 1996 ini berharap aanya sinergitas yang terus terjalin antara Paskhas dengan BNPT untuk terus memberikan update situasi terkini dari permasalahan terorisme yang ada di Indonesia ini.
“Harapannya kegiatan seperti ini tidak hanya dilakukan sekali dalam setahun, tapi dilakukan secara berkala, baik untuk menambah pengetahuan, pencerahan kepada kami mengenai informasi update yang bisa kami kaji, kami analisa dan kami tindak lanjuti sesuai dengan tugas pokok yang kami terima,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Komandan Batalyon Komando 461/Cakra Bhaskara, Letkol Pas Togap Marlon Siburian bahwa dirinya sangat merasa bersyukur dan berterima kasih, dimana dirinya mendapat kesempatan yang baik untuk bisa mendapatkan gambaran tentang bagaimana kondisi Indonesia saat ini dari Kepala BNPT.
“Mungkin kalau kita tidak mengikuti pengarahan dari Kepala BNPT yang baru saja kami laksanakan, mungkin kami merasa biasa-biasa saja. Tetapi kita sekarang menjadi lebih tahu bahwa ada situasi genting yang sebenarnya perlu mendapat aksi atau direspon oleh semua lapisan masyarakat. Jadi pada intinya kami sangat bersyukur kami sangat senang dengan kesempatan yang sangat bermanfaat ini,” ujar Letkol Pas Togap Marlon Siburian usai acara
Dengan adanya pembekalan tersebut maka dirimya akan menyampaikan kepada prajurit dijajannya mengenai bahaya penyebaran paham radikalisme melalui dunia maya supaya anggota-anggota dan keluarganya tidak mudah terpapar paham radikalisme terorisme melalui dunia maya
“Apa yang disampaikan oleh Kepala BNPT membuat kita harus merapatkan barisan, dimulai dari prajurit yang ada di satuan kami, lalu kami akan meningkatkan lagi soliditas Esprit de Corps kepada kami. Kami juga akan mengesampingkan segala latar belakang, baik agama, suku, kelompok atau golongan yang bisa menjadi potensi bahaya perpecahan,” ujar alumni AAU tahun 2000 ini.
Setelah itu pihaknya juga akan melanjutkan kepada keluarga-keluarga prajurit, sehingga-prajurit pun mempunyai kesamaan visi, kesamaan persepsi bahwa Indonesia itu beragam, bahwa TNI itu beragam. Karena apapun latar belakangnya kita semua harus tetap satu.
“Jadi dimulai dari prajurit kemudian kepada keluarganya. Yang pasti dari penjelasan Kepala BNPT tadi kami belajar satu hal yang sangat penting yaitu belajar memaafkan, belajar mengampuni dan khususnya bagi saya sebagai seorang pemimpin, saya pun akan belajar memimpin dengan hati,’ ujar mantan Komandan Detasemen 902/Aksi Khusus, Satuan Bravo 90/Anti Teror Paskhas ini mengakhiri.