Pekanbaru – Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Riau, Eddie Yusti, menyebut potensi radikalisme dan terorisme di daerahnya cukup tinggi. Hal ini tak lepas dari adanya ‘gula’ pengundang kehadiran pendatang yang tak menutup kemungkinan membawa ajaran radikal terorisme.
“Karena di sini ada gula, makanya banyak pendatang. Mereka membaur menyatu dengan masyarakat yang bukan tidak mungkin membawa ajarah terorisme,” kata Eddie dalam sambutan pembukaan kegiatan Literasi Digital sebagai Upaya Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Masyarakat yang dilaksanakan di Kota Pekanbaru, Rabu (25/7/2018).
Pernyataan itu disampaikan Eddie sebagai respon atas potensi perekonomian tinggi di Riau yang tidak menutup kemungkinan jadi pintu masuk bagi ajaran radikal terorisme. “Berbagi modus digunakan pelaku terorisme, salah satunya di sektor perekonomian. Ini harus kita waspadai bersama,” tambahnya.
Potensi radikalisme dan terorisme di Riau tinggi, lanjut Eddie, juga dipicu letak geografisnya yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Indonesia. Hal ini menjadikan Riau tak hanya dijadikan lokasi aksi, namun juga perlintasan pelaku terorisme.
“Ketika ada pelaku melintas, bukan tidak mungkin mereka singgah dan meninggalkan jejak ajaran atas apa yang diyakininya,” tegas Eddie.
Terkait kegiatan literasi digital, Eddie menyebut ini dilaksanakan sebagai respon atas perkembangan teknologi saat ini, yang dalam perkembangannya tidak dibarengi dengan pengetahuan yang cukup bagi masyarakat untuk memanfaatkannya. Kondisi ini yak tak jarang menjadi celah terjadinya penyebarluasan ajaran radikalisme dan terorisme.
“Cucu saya saja, sebentar saja tidak pegang handphone sudah meraung-raung. Di sini pentingnya literasi dilaksanakan. Masyarakat harus dibekali bagaimana memanfaatkan handphone-nya dengan baik, jangan sampai menjadi alat penyebar luas ajaran radikalisme dan terorisme,” urai Eddie.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau, Zainal Z., dalam sambutan mewakili Gubernur Riau, berharap kegiatan ini bisa membawa dampak positif bagi pembangunan Riau ke depan.
“SDM masyarakat yang baik akan menunjang pembangunan yang semakin baik. Kegiatan ini kami harapkan bisa menghasilkan SDM berkualitas,” ujar Zainal.
Kegiatan Literasi Digital sebagai Upaya Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Pekanbaru terlaksana atas kerjasama BNPT dan FKPT Riau. Kegiatan yang sama sudah dan akan dilaksanakan di 32 provinsi se-Indonesia sepanjang tahun 2018. Kegiatan ini juga diisi dengan Lomba Karya Jurnalistik khusus untuk wartawan atau jurnalis dan pers mahasiswa, yang mengangkat tema kearifan lokal sebagai sarana pencegahan terorisme. [shk/shk]