Jakarta – Aparat keamanan baik Polri maupun TNI sudah siap siaga mengamankan perhelatan pembukaan Asian Para Games 2018 pada 6 Oktober mendatang. Termasuk juga menjaga keamanan dari potensi gangguan aksi terorisme.
Demikian disampaikan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Ari Dono Sukmanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (2/10) pagi.
“Asian Para Games 2018 adalah event internasional. Kemungkinan besar jadi perhatian kelompok tertentu untuk mengganggu. Sebagai langkah antisipasi, kami sudah siapkan rekan-rekan Densus 88 Antiteror dengan TNI untuk operasi menangkal potensi aksi teror,” kata Komjen Ari Dono.
Dilanjutkan Ari Dono, sejak peristiwa bom di Surabaya, setidaknya ada 300 lebih terduga teroris maupun simpatisannya yang ditangkap pihak Kepolisian.
Kepolisian juga sudah melakukan operasi cipta kondisi sejak awal Juli lalu. Mereka menindak sekitar 12 ribu pelaku kejahatan. Terutama kejahatan jalanan.
“Di Polda Metro dilaksanakan operasi cipta kondisi untuk semua kejahatan jalanan, itu semua sudah dilakukan penindakan,” jelas mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri itu.
Lebih lanjut dia menerangkan, kurang lebih 9.800 personel juga diterjunkan untuk pengamanan Asian Para Games sejak pembukaan hingga penutupan pada 13 Oktober 2018.
Jumlah itu merupakan gabungan antara Polri, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Beberapa relawan pun dilibatkan untuk membantu menyukseskan acara ini.
“Kegiatan kita ini spesial karena kegiatan saudara-saudara kita yang akan laksanakan pertandingan hingga segala sesuatunya dilakukan dengan hati dan perasaan,” sebut Ari.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Indonesia 2018 Asian Para Games Organizing Committee (INAPGOC) Sylviana Murni menambahkan, setidaknya akan ada 8.000 volunteer yang sudah dididik untuk membantu serta melayani para atlet dan official.
Sejak kemarin, atlet dan official dari 20-an negara sudah datang ke Indonesia.
“Kami dapat data 1.272 yang datang mudah-mudahan ini terus bertambah,” tuturnya.
Di sisi lain, terkait opening ceremony Asian Para Games, Sylvi menjamin bahwa acara itu tetap berlangsing meriah walaupun diketahui di beberapa daerah telah terjadi bencana.
“In Syaa Allah kami tetap sangat prihatin kepada saudara kami yang berada di Palu dan Donggala,” kata Sylvi.
“Meski event yang sudah direncanakan sejak lama, kami tetap memperhatikan itu. Ini juga jadi momentum yang baik tunjukkan Indonesia ramah disabilitas,” sambungnya lagi.