Jakarta – Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) mengatakan bahwa 12 tersangka teroris yang ditangkap di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya tak terafiliasi dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) maupun Jamaah Islamiyah (JI).
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyebutkan 12 orang tersebut merupakan satu kelompok yang dipimpin tersangka teroris berinisial HH, yang ditangkap di kawasan Condet, Jakarta Timur.
“Jadi kedua belas tersangka teroris adalah satu kelompok. Tapi belum terafiliasi kelompok terorisme JAD maupun JI,” ujar Ahmad, dikutip dari Tribunnews, Minggu (11/4).
Diketahui, kedua organisasi itu merupakan kelompok teror yang masih ada di wilayah Indonesia hingga saat ini. Anggota JAD terakhir terlibat dalam bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar pada Minggu (28/3) kemarin.
Ia menerangkan para tersangka teroris itu ditangkap lantaran diduga terlibat dalam perencanaan aksi teror tertentu. Kemudian, perbuatan mereka juga telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana terorisme.
Para teroris tersebut merupakan bagian pengembangan dari penangkapan tersangka Husein Hasni di wilayah Condet, Jakarta Timur.
“Ada kaitannya dengan saudara HH yang ditangkap sebelumnya. Misalnya, saudara W mengetahui dan ikut merencanakan perbuatan bahan peledak tersebut. Dan juga tadi menyiapkan tempat uji coba,” tambah dia.
Namun demikian, Ramadhan belum dapat merinci lebih lanjut mengenai barang bukti yang diamankan oleh Densus 88 dalam sejumlah penggeledahan di DKI Jakarta dan sekitarnya.
“(Barang bukti) terkait dengan perbuatan yang dilakukan seperti sebelumnya kami sampaikan adalah bahan-bahan yang digunakan untuk melakukan perbuatan bahan peledak misalnya,” tukas dia.
Adapun ke-12 terduga teroris tersebut adalah, HH, ZA, AJ, BS, WJ, NAA, AN, DK, AK, AP, NF dan W. Mereka diduga terlibat dalam rencana aksi teror yang hendak dilancarkan di Ibu Kota.
Sementara itu, Ahmad menyebut, pihak Densus 88 saat ini masih melakukan pemburuan terhadap beberapa buronan terduga teroris lainnya.