Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Rapat Pleno ke-25 membahas isu-isu persekusi terhadap tokoh agama. Hadir sebagai pembicara Kepala Bareskrim Polri Pol Ari Dono Sukmanto. Dalam kesempatan itu, Ari meminta agar para tokoh agama tidak mudah percaya dengan berita hoax.
“Saya mohon, mohon sekali jangan suka makan ‘gorengan’. Berita-berita medsos itu saya anggap ‘gorengan’ karena tidak sesuai fakta,” tegas dia di Gedung MUI, Menteng, Jakarta, Rabu (21/2).
Seperti dikutip dari www.jawapos.com Ari menuturkan, sering sekali masyarakat dengan mudah termakan isu hoax yang kemudian dibagikan tanpa diteliti kebenarannya sehingga menimbulkan keresahan. “Kalau ada berita nggak bener, kadang-kadang belum baca selesai, share,”.
Untuk itu, dia berharap agar para tokoh agama juga lebih teliti dalam membaca berita. Juga mengimbau kepada jamaahnya untuk bisa tenang terkait kasus penyerangan yang terjadi belakangan ini.
“Tidak paranoid tentunya. Tidak menganalisa isu. Kalau menganalisa isu yang muncul di medsos tentu hasilnya akan menimbulkan suatu keresahan,” jelas Ari.
Ari menjabarkan, sejauh ini ada 21 kasus penyerangan terhadap tokoh agama. 13 diantaranya terjadi di Jawa Barat dan diisukan pelakunya orang yang mengalami gangguan jiwa.
Namun, hanya dua kasus yang terbukti bahwa pelakunya orang gila. “Dari tiga belas yang betul-betul terjadi peristiwa kontak antara kyai dan orang gila, hanya dua yang betulbetul gila. Yang kontak mengakibatkan luka, yang lainnya ada ketakutan besar, menyebar,” pungkasnya.