Polri Meminta MUI Redam Gejolak di Masyarakat

Jakarta – Menjelang gelaran Pilkada serentak di 171 daerah, kondisi keamanan nasional mulai kurang kondusif. Kasus penyerangan terhadap pemuka agama dan rumah ibadah membuat eskalasi suhu kemanan dan politik ikut memanas.

Oleh karenanya Kepala Bareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto meminta bantuan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk meredam gejolak masyarakat, khususnya umat Islam.

“Imbauan agar beliau bisa sampaikan pada jemaah untuk bisa tenang, tidak parno,” ujar Ari di Kantor MUI, Jakarta, Rabu (21/2/2108).

Dikutip dari www.kompas.com Ari meminta agar masyarakat tidak menyebarkan isu sehingga berkembang liar dan jauh dari fakta sebenarnya. Polri, kata dia, tengah berupaya maksimal untuk mengungkap motif pelaku penyerangan yang beberapa di antaranya diduga punya gangguan jiwa.

“Kalau menganalisa isu, yang muncul di medsos hasilnya akan menimbulkan keresahan,” kata Ari.

Ari menjelaskan, bahwa beberapa isu yang di viralkan melalui media sosial merupakan berita bohong. Ada pihak yang menyebarkan bahwa terjadi penganiayaan terhadap seorang Ustadz hingga tewas, namun kejadian sebenarnya benar ada yang dianiaya namun bukan Ustadz melainkan seorang petani.

Namun, berita bohong tersebut terlanjur tersebar dan menimbulkan keresahan ditengah masyarakat.

“Ini kami tangkap, kami proses, sudah ada lima tersangka dari Jawa Barat yang menyebarkan isu tidak benar,” kara Ari.