Jakarta – Polri tengah mengembangkan CCTV dengan teknologi face recognition atau pelacak wajah. CCTV ini terintegrasi di command center dan bisa mengenali wajah DPO teroris.
Wakaposko Presisi Polri Kombes Indarto mengatakan CCTV itu bisa melacak jika tingkat akurasi di atas 60 persen. Nantinya polisi segera menindaklanjuti temuan tersebut.
“Di samping itu ada face recognition, sehingga contoh di Bali kemarin kita masukan data para DPO teroris maka semua CCTV dapat menangkap wajah itu, ketika tingkat akurasi kecocokannya itu 60 persen ke atas maka ada tim surveilans yang akan menindaklanjutinya. Itu standar seperti itu,” kata Indarto di acara Diskusi Publik Restrukturisasi dan Reposisi Polri Menghadapi Tahun Politik dan Era 4.0 yang digelar YLBH Menggugat di Hotel Diradja Jakarta, Selasa (31/1).
Indarto mengatakan bahwa CCTV ini bakal diterapkan di seluruh Polda. Dia menyebut teknologi ini tentu membutuhkan biaya yang tidak murah.
“Dan itu akan dikembangkan ke seluruh Polda, tapi tentu saja tidak dalam waktu singkat karena ini biaya mahal, jadi kita prioritaskan ke Polda yang memiliki tingkat kerawanan tinggi,” katanya.
Selanjutnya, dia menyebut teknologi ini sudah diterapkan pada G20 Bali. Indarto mengatakan PBB sudah mengklaim CCTV tersebut sudah masuk standar internasional.
“Bahwa command center ini kemarin telah diuji pada saat pengamanan G20. Bahkan utusan dari PBB menyatakan bahwa standar command center ini dapat dijadikan standar dunia,” katanya.
“Semua CCTV di Bali sudah terkoneksi dalam satu pusat data, yaitu di command center. Bukan hanya terkoneksi secara gambar, tapi audio juga terkoneksi,” pungkasnya.